Gerakan Demonstrasi Thailand Memanas
26 Desember 2013Setidaknya 48 orang terluka, termasuk 3 anggota polisi. Pengunjuk rasa melempar batu dan petasan ke arah polisi sebagai upaya memasuki stadion. Sementara polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata. Bentrokan berlangsung selama 7 jam hari Kamis (26/12/13). Seorang polisi dilaporkan tewas di rumah sakit akibat tembakan di dada.
Para demonstran gagal menghentikan pengundian yang diikuti 27 wakil partai politik di dalam stadion. Namun empat komisaris pemilu harus dievakuasi menggunakan helikopter. Ini merupakan insiden kekerasan pertama sejak gerakan protes dimulai di jalanan Bangkok dua pekan lalu.
Komisi pemilu mendesak pemerintah untuk menunda pemilu yang dijadwalkan digelar tanggal 2 Februari. Dalam sebuah pernyataan, komisi mengimbau pemerintah untuk mempertimbangkan "penundaan pemilu," karena tidak adanya "perdamaian" antara pemerintah dengan pengunjuk rasa.
Mencari titik tengah
Demonstran menuntut Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mundur sejak pertengahan Oktober lalu. Para pengunjuk rasa kebanyakan berasal dari warga kelas menengah dan elit Bangkok, serta pendukung oposisi dari bagian selatan Thailand.
Namun hingga kini polisi belum menangkap pemimpin unjuk rasa, Suthep Thaugsuban, yang menuntut negara dipimpin oleh sebuah dewan yang ditunjuk sampai pemilu yang adil dapat digelar.
Pemilu 2 Februari dicetuskan oleh Yingluck - yang kemungkinan besar akan kembali dimenangkan olehnya - sebagai respon terhadap gerakan protes. Partai Yingluck, Pheu Thai, masih memiliki banyak pendukung di bagian utara dan timur laut Thailand. Partai-partai yang didukung oleh kakak lelaki Yingluck, mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, telah memenangkan lima pemilu terakhir.
cp/ml (ap, dpa)