Hacker Lumpuhkan Playstation dan Xbox
26 Desember 2014Sony kembali jadi kepala berita negatif akibat dilumpuhkan serangan peretas. Setelah Sony Pictures diobrak-abrik peretas Guardians of Peace yang diduga disetir rezim Korea Utara dan sukses membajak data sensitif dan penting, kini jejaring Sony Playstation yang diacak-acak.
Bersama Microsoft, jejaring game komputer milik dua raksasa di ranah game elektronik ini, sepanjang Natal hari pertama (25/11) nyaris lumpuh total diserang hacker. Para gamers di seluruh dunia menyatakan geram atas ketidakberdayaan Sony dan Microsoft untuk menanggulangi serangan peretas itu.
Sony dan Microsoft sudah mengakui, sebagian sistemnya ambruk diserang kelompok hacker yang menamakan dirinya Lizard Squad. Dari mana asal para peretas itu tidak disebutkan. Server Sony dan Microsoft dilumpuhkan dengan serangan DDOS yang mengrim sampah pesan elektronik dalam jumlah besar hingga ambruk.
Hingga Jumat (26/12) ini Sony dan Microsoft dilaporkan masih terus berusaha memulihkan jejaringnya. Hingga dinihari waktu Eropa, jejaring Playstation dilaporkan masih tetap offline.
Peringatan peretas
Online platform "Business Insider" mengungkapkan, kelompok hacker itu pekan lalu sudah mengeluarkan ancaman, akan melumpuhkan jejaring games komputer Playstation dan Xbox.
Serangan para peretas itu, diduga juga merupakan sinyal peringatan terhadap Sony dan Microsoft terkait tayang online dan pengunduhan film The Interview. Setelah mencabut kembali keputusan pembatalan tayang perdana film satir tentang pimpinan Korea Utara, Kim Jong Un, Sony mengumumkan film itu bisa diunduh konsumen lewat jejaring online serta lewat platform game Sony Playstation dan Xbox Video dari Microsoft.
Peretasan dilancarkan tepat pada hari Natal, diduga karena situasinya amat menguntungkan, di saat traffic para gamers sangat tinggi. Setelah melumpuhkan sebagian jejaring Playstation dan Xbox, kelompok hacker Lizard Squad mengirim pesan twitter berbunyi "I have the nation on strings". Mereka mengatakan, akan menghidupkan kembali fungsi online situs Plyastation dan Xbox, jika cukup banyak orang me-"retweet" pesan itu.
Sejauh ini para petinggi Sony maupun Microsoft belum mengungkapkan tindakan antisipasi pengaman jejaring seperti apa yang dilakukan, setelah sukses peretasan terhadap Sony Pictures terkait film parodi The Interview serta pengumuman tayang perdana dan pengunduhan lewat jaringan online film bersangkutan
as/ml (rtr,afp,dpa,ap)