Hak Cuti Pekerja Jerman untuk Menambah Ilmu
9 Februari 2009Sejak tahun 1970-an, Jerman mengenal peraturan "Bildungsurlaub" atau cuti untuk menambah pengetahuan. Jika peraturan hak cuti berlibur atau "Erholungsurlaub" berlaku di seluruh Jerman, peraturan cuti untuk menambah pengetahuan atau "Bildungsurlaub" ditetapkan oleh masing-masing negara bagian. 12 dari 16 negara bagian di Jerman yang memberikan hak cuti bagi para pekerja untuk menambah pengetahuannya. Nordrhein Westfalen termasuk dari 12 negara bagian di Jerman yang menetapkan peraturan "Bildungsurlaub" ini.
Jatah Bildungsurlaub bagi pekerja adalah 5 hari per tahun, atau 10 hari untuk dua tahun. Seperti halnya jatah cuti kerja, selama mengambil jatah cuti menambah pengetahuan ini para pekerja tetap memperoleh gajinya. Tapi tentu saja orang tidak bisa mengelabui pemberi kerja dengan mengajukan ijin cuti untuk menambah pengetahuan tapi sebenarnya hanya ingin tinggal di rumah. Hal ini mengacu pada undang-undang pendidikan lanjutan bagi pekerja.
Gisela von Mutius: „Peraturan ini mula-mula dibuat agar para pekerja dapat mengambil cuti untuk menambah pengetahuannya, baik di bidang budaya, pengetahuan secara umum atau juga di bidang politik. Tujuannya adalah agar para pekerja yang sekaligus juga merupakan para pemilih, dapat memperoleh informasi yang baik di bidang politik sebelum menuju kotak suara. Dulu, ketika peraturan itu disahkan, dikatakan kami tidak menginginkan demokrasi dengan orang-orang yang setiap lima tahun sekali melakukan pemilihan, tanpa mengetahui apa yang dipilihnya. Melainkan kami ingin warga yang cukup memiliki informasi, yang mengetahui mengapa mereka memilih partai tertentu atau memilih haluan tertentu, yang tahu mengapa mereka melakukan itu dan cukup memiliki informasi tentang apa yang terjadi secara umum di dunia politik.“
Demikian dijelaskan Gisela von Mutius, penanggung jawab Forum NRW di Bonn. Forum ini merupakan sebuah proyek pendidikan lanjutan di Nordrhein Westfalen dalam kerangka pendidikan politik bagi para pekerja. Banyak lembaga di NRW yang menawarkan kursus dan seminar dalam rangka Bildungsurlaub. Yayasan Friedrich Ebert dengan membentuk Forum NRW, menawarkan pendidikan politik lanjutan bagi para pekerja yang ingin memperoleh informasi mengenai perkembangan dalam masyarakat, misalnya tentang perubahan demografi dengan semakin tuanya usia rata-rata warga, tentang penugasan Angkatan Bersenjata Jerman Bundeswehr di Afghanistan atau tentang hidup bersama dalam keragaman budaya di Jerman.
„Misalnya dalam salah satu seminar, kami mengadakan kunjungan ke sebuah mesjid di Köln. Dan mengadakan pembicaraan dengan para imam di sana. Atau ketika kami baru-baru ini mengadakan seminar tentang Iran, seorang perempuan asal Iran yang pernah mengikuti tawaran seminar politik pada kami menceritakan kesannya, bagaimana ketika ia dulu mengamati pemilihan komunal di Iran.“
Demikian dituturkan Gisela von Mutius yang pernah tinggal beberapa tahun di Yordania dalam rangka tugas dari Friedrich Ebert Stiftung (FES).
Tapi tidak banyak pekerja di Jerman sendiri yang mengetahui ataupun memanfaatkan Bildungsurlaub yakni cuti untuk menambah pengetahuan seperti ini. Menurut data serikat pekerja logam dan baja Jerman, hanya dua persen pekerjanya yang memanfaatkan Bildungsurlaub tersebut. Gisela von Mutius juga mengakui, jumlah peserta kursus atau seminar dalam rangka "Bildungsurlaub" menurun
„Menurut pengamatan kami, ini berkaitan dengan menurunnya minat terhadap politik secara umum di Jerman. Hal itu juga sehubungan proses politik di era globalisasi sangat sulit, semakin sulit dimengerti, menjadi semakin rumit. Banyak keputusan yang tidak lagi diambil di parlemen Jerman melainkan diputuskan di tingkat Eropa, diputuskan di NATO, di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Banyak keputusan diambil di badan supranasional. Hal itu juga menjadi alasan yang membuat enggan masyarakat untuk menambah ilmu di bidang politik, karena bagi mereka politik lebih sulit dimengerti daripada dulu.“
Menjelang pemilihan umum di Jerman yang akan digelar September mendatang, turunnya minat masyarakat terhadap politik juga membuat penyelenggara seminar-seminar dan kursus dalam rangka Bildungsurlaub, berusaha mengetahui melalui jalur khusus yang mana? Minat khusus bagaimana?, agar secara perlahan dapat kembali mendekatkan masyarakat terhadap politik. Misalnya dengan memanfaatkan kegemaran masyarakat menonton film seri televisi tentang kriminalitas. Salah satu seminar yang ditawarkan Forum NRW „Apa hubungan Kommisar Rex dengan Politik“.
Gisela von Mutius: „Kommisar Rex adalah film seri televisi dengan tokoh utamanya anjing polisi bernama Rex. Film seri Kommisar Rex mengandung pesan politik secara tidak langsung. Adegan-adegan tertentu yang ditampilkan, menunjukkan hubungan antara masyarakat dengan polisi, antara negara hukum dan politik, negara hukum dan pelaku kriminal. Dan dengan seminar serupa itu, lewat kegemaran pemirsa televisi, kami dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kembali minat mereka terhadap politik. Mereka dapat melihat sendiri apa peran polisi, peran negara, peran warga melalui adegan yang ditampilkan dalam film seri tersebut. „
Seperti juga jika pergi berlibur, untuk mengikuti kursus dan seminar yang ditawarkan dalam rangka cuti untuk menambah pengetahuan ini tidak gratis. Meskipun demikian biayanya sangat rendah.
„Contohnya seminar 'Kemana perkembangan Uni Eropa - langkah menuju Eropa yang lebih bersifat sosial dan ekologis' - yang berlangsung selama satu pekan, para peserta membayar 100 Euro. Itu sudah termasuk biaya penginapan, biaya makan 3 kali sehari, minuman naskah dan bahan-bahan seminar.“
Untuk ukuran Jerman, dimana tarif penginapan sederhana untuk satu malam saja harganya 35 Euro, biaya seminar 100 Euro untuk satu minggu, termasuk sangat murah. Biaya murah ini diharapkan merangsang minat masyarakat untuk menambah pengetahuan di bidang politik.