Hari Pintu Terbuka Masjid di Köln
5 Oktober 2018"Jika tidak sekarang lalu kapan?" pikir Dana dan Julia. Kedua perempuan muda ini datang dari kota Olpe ke Köln, khusus untuk berkunjung ke masjid besar yang baru saja menjadi kepala berita di media-media Jerman dan internasional, karena diresmikan secara oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Sabtu lalu (30/9).
Banyak warga Jerman yang datang ke masjid untuk mengenal bangunan itu dari dalam dan berdiskusi dengan para pengurus masjid dan umat Islam di Köln.
Dana, Julia, dan para pengunjung lain duduk di karpet biru lembut di ruang besar di masjid, mendengarkan kata sambutan dan keterangan para pembicara. Suasananya santai dan damai. Banyak pengunjung sibuk mengambil foto, menengadah dan mengagumi kubah transparan setinggi 35 meter. Cahaya masuk ke ruangan menerangi kaligrafi emas di dinding. Di antara para tamu ada juga banyak wartawan yang datang meliput.
"Hari Pintu Terbuka Masjid" telah berlangsung setiap tahun di Jerman sejak 1997. Tahun ini, ada sekitar 900 masjid yang berpartisipasi membuka pintu bagi pengunjung. Masjid Besar di Köln adalah rumah ibadah terbesar umat Islam di Eropa, di luar Turki. Ruang ibadah dapat menampung sampai1.200 jamaah. Masjid di Köln ini selesai dibangun sembilan tahun lalu. Dibangun oleh Persatuan Islam Turki untuk Urusan Agama DITIB.
Kesempatan berdialog
Menteri integrasi negara Bagian Nordrhein-Westfalen (NRW) Joachim Stamp dalam sambutannya mengatakan, dia ingin masjid ini menjadi "simbol Islam di Jerman".
"Ini adalah kesempatan bagi orang Turki dan Jerman untuk merayakan bersama-sama," kata seorang pengunjung. Dia menambahkan, masjid ini mampu menjadi pengaruh yang kuat untuk integrasi seperti rumah-rumah ibadah lainnya: "Tetapi setiap orang harus berkontribusi," kata perempuan itu.
Bagi dia, adalah kewajiban bagi warga Jerman untuk datang ke sini dan menginformasikan diri mereka tentang kehidupan Islam dan tentang kegiatan masjid.
Mengenal suasana masjid
"Banyak orang yang datang karena ingin tahu," kata Cengiz Özen, seorang warga Muslim. Dia senang. "Sama seperti Muslim harus mengunjungi gereja-gereja, non-Muslim harus bisa datang ke masjid. Hari seperti ini membantu membongkar prasangka terhadap Muslim."
Hari Pintu Terbuka Masjid sengaja diadakan pada hari yang sama dengan perayaan reunifikasi Jerman, pada 3 Oktober. Tujuannya untuk menciptakan ruang untuk kontak antara Muslim dan non-Muslim. Masjid menawarkan tur di kompleks bangunan, mengajak orang menghadiri ceramah dan memungkinkan tamu berdialog dengan para pengurus masjid.
Ini adalah kesempatan bagi warga non-Muslim untuk masuk ke masjid dan melihat sendiri suasana di dalamnya, yang sebelumnya tidak mereka kenal. Banyak warga non-Muslim menggunakan kesempatan itu di Köln.