Heineken, Bir Belanda yang Mendunia
Bir ini terkenal dengan botolnya yang hijau berlambang bintang berwarna mereah. Berikut gambaran singkat perusahaan bir raksasa Heineken yang cabang pabriknya yang pertama di luar Belanda dibangun di Surabaya.
Gerard, sang pendiri
Gerard Adriaan Heineken (1841-1893) mengambil alih sebuah bisnis bir kecil, pada saat usianya baru menginjak 22 tahun. Perusahaan baru itu kemudian diberi nama sesuai namanya dan terbangunlah dinasti ini. Garis keturunannya yang meneruskan usaha dan orientasi ekspor yang kuat, menjadi dasar strategi bisnis imperium bir ini.
Dari "De Hooiberg/Haystack" ke "Heineken"
Gedung utama perusahaan bir yang dibeli Gerard di Amsterdam (gambar tahun 1868) ini menjadi kantor pusat Heineken. Bir difermentasi - agar tahan lama, dan oleh karena itu cocok disajikan untuk perjalanan dengan kapal pesiar yang memakan waktu panjang.
Rotterdam: gerbang dunia
Rotterdam, pintu gerbang ke dunia luar Tahun 1873 lokasi pembuatan bir lebih modern dibangun di Rotterdam. Di kota pelabuhan ini sudah ada kelompok kreatif, yang ditargetkan Heineken menjadi kelompok sasaran.
Dari visi ke ilmu pengetahuan
Laborarorium baru mengembangkan lebih lanjut daya tahan bir agar makin tahan lama. Saat ini hanya ada sekitar tiga puluh perusahaan bir Belanda, tapi zaman dulu kompetisinya cukup mengesankan: Pada tahun 1900, jumlah pembuat bir di Belanda mencapai ribuan.
"Katedral Bir"
Di satu pihak - ironis , di lain pihak- mengagumkan: Tempat pembuatan bir ini disebut "Katedral bir" . Asritek yang bertanggung jawab atas merek ini adalah Willem Kromhout(1864-1940).
Memimpin pasar
Kompetisi domestik dunia bir di Belanda: Marwijk Koy (tengah) bersulang dengan cucu pendiri Heinekan, Alfred Heineken (kedua dari kiri). Akuisisi terhadap perusahaan Amstel milik Koy berhasil dilakukan Heineken.
Gadis keju di Milan
Amstel Heineken juga mengambil alih merek bir paling penting di Yunani. Ini juga diiklankan di negara-negara Eropa selatan lainnya, misalnya di Milan, Italia (tahun 1974). Regionalisasi pasar bir di Jerman yang terfragmentasi awalnya kurang menarik.
Dari sosialis ke pertapa
tahun 1989, Alfred Heineken, menarik diri dari sorotan publik. Alfred Heineken, pada bulan November 1983 diculik oleh sebuah gang pimpinan Cor van Hout. Uang jutaan dollar AS yang dipakai sebagai uang tebusan, sampai saat ini hanya sebagian yang ditemukan.
Dari Amsterdam ke Asia
Pada tahun 2012, Heineken mengambil alih pemimpin pasar di Asia, lewat perusahaan Asia Pacific Breweries. Keuntungan utama yang diperoleh dengan mengambil alih perusahaan yang dijalankan oleh Jean-Francois van Boxmeer ini adalah produknya yang kini menjaring pasar negara berkembang.