Ilmuwan Temukan Cara Obati Leukimia
14 Januari 2014Sel-sel induk darah hanya dapat berkembang dalam sumsum tulang. Di sini mereka berubah menjadi berbagai jenis sel darah yang diperlukan oleh tubuh, termasuk sel darah merah dan putih - yang mengangkut oksigen dan memerangi penyakit.
Selama bertahun-tahun, para peneliti di seluruh dunia telah mencoba berbagai cara untuk meniru sumsum tulang belakang.
Sekarang peneliti di Institut Teknologi Karlsruhe, Max Planck Institute for Intelligent Systems dan Universitas Eberhard Karls Tübingen mengatakan bahwa mereka telah merancang material berpori di mana sel-sel induk darah dapat berkembang biak selama empat hari.
Sebuah spons dengan sel
Sumsum tulang alami adalah struktur yang sangat kompleks, sehingga sulit untuk ditiru. Bentuk tiga dimensinya menyerupai spon dan mengandung protein yang menjembatani protein-protein yang bertengger di sel-sel induk.
Justru pori-pori ini yang menjadi tuan rumah banyak jenis sel - yang berinteraksi satu sama lain dan menghasilkan zat kimiawi - serta memungkinkan sel-sel induk darah untuk berkembang biak.
"Kami berasumsi bahwa sel-sel induk ini tidak hanya merasakan komposisi kimia dari sekitarnya. Mereka bisa mungkin juga merasakan jika lingkungan mereka lembut atau keras, kasar atau halus," ujar Cornelia Lee-Thedieck, seorang peneliti di Institut Teknologi Karlsruhe, kepada DW .
Bersama rekan-rekannya, ia mereplikasi struktur spons -seperti sumsum tulang menggunakan polimer sederhana. Mereka mengaitkan protein dan menambahkan tipe sel lainnya.
Mengobati leukemia
Para peneliti ingin agar sumsum tulang buatan dapat membantu penyembuhan leukemia. Sel-sel induk darah yang sehat diperlukan untuk mengobati leukemia. Sel-sel induk dapat dipanen di laboratorium dan ditransplantasikan ke pasien. Saat ini, sel-sel induk diisolasi dari darah atau sumsum tulang dari donor yang cocok.
"Memproduksi sumsum tulang buatan dan mengggandakan sel induk darah adalah hal yang berpotensi menarik," ujar Martin Bornhäuser dari Universitas Rumah Sakit Dresden.
"Ini akan memungkinkan dihasilkannya sel induk dalam jumlah yang cukup untuk ditransplantasikan ke pasien dewasa," tambahnya.
Sejumlah kecil sel induk juga bisa diesktrak dari plasenta setelah si ibu melahirkan, yakni: darah tali pusat. Jika orang tua setuju, dokter dapat menyimpankan dan membekukan darah tali pusat di sebuah bank darah.
Pemanenan sel induk
Namun, jumlah sel induk dalam darah tali pusat rendah, demikian menurut Pusat dengan Donor Sumsum Tulang Belakang (DKMS), sebuah organisasi nirlaba yang mengkampanyekan donasi sumsum tulang di Jerman. "Penerimannya terbatas pada anak-anak dan orang dewasa dengan berat badan rendah," demikian tulisan di websitenya. Dengan adanya sumsum tulang buatan, maka ini bisa ditanggulangi.
"Tujuan jangka panjang kami adalah untuk menciptakan struktur pada sel-sel induk darah," kata Lee-Thedieck. "Kemudian sel-sel darah tersebut berkembang biak, dan kami memanen sel induk ini dan memberikannya kepada pasien." Dia menambahkan temuan ini merupakan aplikasi penelitian fundamental, "Kami baru saja membuat sebuah prototipe." Masih butuh setidaknya 15 tahun lagi sampai teknologi ini tersedia untuk pasien.
Dan meskipun sudah ada penemuan ini, pada kenyataannya tetap saja para ilmuwan belum mampu meniru persis sumsum tulang alami sepenuhnya, tandas Martin Bornhäuser.
"Proyek penelitian lainnya yang diterapkan akan diperlukan untuk mewujudkan ini menjadi kenyataan," katanya.