Interstitium Organ Terbesar Dalam Tubuh
28 Maret 2018Organ baru itu diberi nama "interstitium", dan ada di seluruh bagian tubuh, baik di bawah kulit maupun diantara organ vital manusia. Organ ini melindungi pembuluh darah, otot, maupun sistem pencernaan. Membentuki lapisan panjang jaringan ikat padat.
Interstitium "tersembunyi" dari pandangan para ilmuwan selama beberapa dekade, dan ditemukan secara kebetulan oleh ilmuwan. Demikian pemaparan sebuah riset dalam "the journal Scientific Reports".
Organ baru ini ditemukan dua ahli endoskopi Petros Benias dan David Carr-Locke dari Mount Sinai Beth Israel Medical Center in New York pada tahun 2015. Keduanya saat itu sedang meneliti saluran empedu seorang pasien untuk mencari indikasi kanker, menggunakan teknik terbaru yang disebut called confocal laser endomicroscopy. Teknik ini memungkinkan pemeriksaan jaringan hidup lebih akurat.
Selain menemukan jaringan ikat padat, mereka juga melihat rongga-rongga yang sejauh itu tidak dikenal dalam ilmu anatomi manusia. Kedua ahli endoskopi itu kemudian meminta bantuan ahli patologi Neil Theise.
"Kami melihat lapisan saluran empedu dikelilingi rongga terbuka berisi cairan yang didukung jaringan kisi-kisi kolagen," ujar Theise yang kini bekerja di New York University School of Medicine kepada Reuters.
Kantong-kantong cairan itu dikelilingi jaringan kolagen yang diikat dengan protein yang fleksibel yang disebut elastin. Tim ahli ini menyadari bahwa Interstitium bisa ditemukan, karena mereka meneliti organ hidup, bukannya jaringan mati seperti dalam "slide" kedokteran konvensional.
Bantu terapi baru penyakit kanker
Temuan yang merupakan terobosan baru ini mampu menerangkan misteri kedoktreran yang cukup lama tidak terpecahkan. Para ilmuwan sejak lama mengetahui, sekitar 20 persen cairan tubuh manusia "hilang" dari total cairan darah, limfa, serum dan cairan tubuh lain.
"Kini cairan yang hilang itu ditemukan lagi dengan temuan Interstitium. Tubuh manusia mengandung rata-rata 10 liter cairan," ujar Theise.
Fungsi utama ronga-rongga cairan di dalam lapisan kulit dan dalam organ tubuh itu adalah untuk meredam kejutan dan melindungi organ bergerak dalam tubuh. "Fungsinya sangat mirip peredam kejut kendaraan, dengan struktur fleksibel berisi cairan, yang bisa dikompres dan kembali ke bentuk semula."
Cairan ini juga kaya protein, yang mengalir ke sistem limfa, jejaring yang memproduksi cairan darah putih pembasmi bibit penyakit. Dengan memahami fungsi dan mekanisme Interstitium, para ahli juga berharap bisa memerangi kanker.
as/vlz(rtr)