Menlu Retno Tegaskan RI Dukung Resolusi WHA
20 Mei 2020Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan, Indonesia turut menjadi negara co-sponsor sebuah draf resolusi yang diadopsi dalam sidang virtual World Health Assembly (WHA) ke-73 pada 18-19 Mei 2020 di Jenewa. Hal ini ia sampaikan saat menggelar konferensi pers secara virtual dengan media-media internasional, Rabu (20/05).
Selain Indonesia, Retno menyebutkan ada 135 negara lain yang juga turut menjadi co-sponsor dari draf resolusi bertajuk COVID-19 response tersebut. Antara lain Brasil, Rusia, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Cina.
Menurut Retno, draf resolusi ini menunjukkan komitmen global dalam memperkuat persatuan dan solidaritas untuk melawan pandemi COVID-19. “Dan tidak kalah pentingnya juga persiapan yang lebih baik untuk menghadapi pandemi lain di masa depan, serta memperkuat tata kelola kesehatan global”, kata Retno menambahkan.
Retno mengatakan bahwa Indonesia sejak awal pertemuan selalu konsisten mendorong seluruh negara anggota WHO untuk mengesampingkan perbedaan dan tidak “mempolitisasi pertemuan dan isu-isu yang ada di dalamnya”.
Enam pertimbangan Indonesia
Retno menyebutkan setidaknya ada enam pertimbangan mengapa Indonesia memutuskan mendukung resolusi tersebut. Selain menggarisbawahi pentingnya memperkuat kerjasama global dalam memitigasi pandemi COVID-19, resolusi tersebut dinilai dapat memastikan penyediaan akses yang setara terhadap vaksin dan obat dengan harga terjangkau. Ini merupakan poin penting yang menurut Retno secara konsisten disuarakan oleh Indonesia dalam negosiasi.
Selain itu, resolusi tersebut menurut Retno juga menekankan tentang pentingnya memastikan pembangunan dan bantuan kemanusiaan bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah secara tepat waktu. Sekaligus turut mempromosikan pentingnya berbagi pengetahuan, pengalaman, pelajaran, data, praktik-praktik terbaik, bahan dan komoditas yang diperlukan untuk melawan pandemi COVID-19.
Lebih jauh, resolusi WHA disebut berkomitmen untuk memperkuat partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan, serta “mengakui peran kepemimpinan WHO dalam menangani pandemi”.
Tidak menyebutkan investigasi
Retno di momen yang sama menyatakan, draf resolusi WHA ini tidak menyinggung soal investigasi tentang asal usul virus corona yang belakangan disuarakan oleh Australia.
“Dalam resolusi tidak ada satu pun yang menyebutkan tentang investigasi,” tegas Retno. “Yang jelas adalah evaluasi komprehensif untuk mengkaji perolehan pengalaman dan pelajaran dari WHO dalam mengkoordinasi respons kesehatan internasional, serta penguatan tata kelola kesehatan global ke depan,” tambahnya.
Seperti dikutip dari media rilis WHO tanggal 19 Mei, draf resolusi COVID-19 response ini akan menyerukan adanya evaluasi independen dan komprehensif terkait respons global menghadapi pandemi COVID-19, tak terkecuali evaluasi terkait kinerja WHO.
“Pandemi ini telah mengancam rusaknya jalinan kerjasama internasional. Tapi itu juga mengingatkan kita, bahwa di atas semua perbedaan, kita semuanya sama, satu ras manusia, dan bersama-sama kita lebih kuat,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pidato penutupnya. (gtp/as)