Israel Panggil Ribuan Pasukan Cadangan
31 Juli 2014Pemerintah Israel memutuskan untuk memperluas serangan ke Gaza dan memanggil 16.000 tentara cadangan untuk dikerahkan ke Palestina. Seorang jurubicara militer menerangkan, para tentara cadangan akan mendapat panggilan segera. Jumlah pasukan Israel yang ikut dalam operasi militer di Gaza bertambah menjadi 86.000 orang.
Sekretaris Jendral PBB Ban Ki Moon mengutuk keras serangan terhadap sekolah PBB hari Rabu (30/07) yang menewaskan belasan orang, termasuk anak-anak. Pihak PBB menerangkan, mereka sudah berkali-kali memberi posisi letak sekolah itu kepada militer Israel dan menyampaikan bahwa di sekolah itu ada ribuan pengungsi Palestina.
"Ini keterlauan. Ini tidak bisa dibenarkan. Ini menuntut tanggung jawab dan penyelidikan pengadilan", kata Ban.
Jumlah korban tewas di Gaza sampai Kamis pagi (31/07) mencapai lebih 1300 orang, hampir 8000 orang luka-luka. Dipihak Israel, 53 serdadu dan tiga warga sipil tewas, sekitar 400 serdadu cidera.
Memburu terowongan bawah tanah
Israel mengatakan pasukannya diserang gerilyawan Palestina dekat sekolah PBB itu, karena itu mereka membalas dengan tembakan artileri.
Militer Israel menggelar operasi besar-besaran untuk menemukan dan menghancurkan jaringan terowongan bawah tanah di Gaza yang juga digunakan kelompok militan untuk menyerang ke Israel.
Komandan pasukan Israel di Gaza, Mayjen Tami Turgeman mengatakan, dalam beberapa hari lagi, semua terowongan bawah tanah yang masuk ke wilayah Israel bisa dihancurkan, Menurut keterangan militer, sampai saat ini sudah 32 terowongan yang ditemukan dan diledakkan.
Tiga serdadu Israel tewas hari Rabu terkena perangkap ranjau ketika mencoba masuk ke sebuah terowongan. Korban tewas di pihak militer Israel sudah lima kali lebih banyak daripada serangan ke Gaza 2008-2009.
Demiliterisasi Gaza
Pemerintah Israel tetap mengirim delegasi ke Kairo untuk melakukan perundingan dengan Hamas. Kalangan pengamat menilai, Israel masih perlu beberapa hari untuk menghancurkan terowongan, sebelum akhirnya menyepakati gencatan senjata.
Tapi anggota kabinet Israel Gilad Erdan membantah hal itu. "Kami tidak mengejar gencatan senjata. Yang penting adalah, gencatan senjata harus bisa memenuhi tujuan jangka panjang, yaitu demiliterisasi Gaza", katanya.
Jurubicara badan PBB untuk pengungsi Palestina UNRWA, Chris Gunnes terlihat menangis dalam wawancara dengan televisi Al Jazeera.
"Hak-hak warga Palestina, bahkan anak-anak, seluruhnya diabaikan. Ini benar-benar menyedihkan", katanya sambil menangis kemudian menyeka air mata.
hp/ab (afp, rtr, dpa)