Israel Klaim Gelar "Operasi Tepat Sasaran" di RS Al-Shifa
15 November 2023Militer Pasukan Pertahanan Israel, IDF, mengatakan pada Rabu (15/11) pagi bahwa pasukannya "melakukan operasi tepat sasaran terhadap Hamas di area tertentu di Rumah Sakit Al-Shifa, berdasarkan informasi intelijen dan kebutuhan operasional.”
Langkah tersebut diambil setelah pertempuran selama beberapa hari berlangsung di dekat area rumah sakit, meskipun ada klaim yang saling bertentangan mengenai apakah fasilitas tersebut digunakan oleh militan Hamas atau tidak.
Sebelumnya pada Selasa (14/11), Amerika Serikat (AS) telah merilis klaim serupa dengan yang disampaikan Israel, bahwa mereka memiliki bukti adanya "simpul komando dan kontrol” Hamas di lokasi Rumah Sakit Al-Shifa, yang diyakini merupakan tempat penyimpanan senjata.
Pejabat rumah sakit dan Hamas membantah tuduhan ini dan mengeluhkan kondisi yang mengerikan di fasilitas medis tersebut.
"Pasukan IDF termasuk tim medis dan penutur bahasa Arab, yang telah menjalani pelatihan khusus untuk mempersiapkan lingkungan yang kompleks dan sensitif ini, punya tujuan agar tidak ada kerugian yang ditimbulkan terhadap warga sipil yang digunakan oleh Hamas sebagai tameng manusia,” tulis IDF di media sosial.
IDF mengatakan bahwa pihaknya telah berulang kali memperingatkan secara pribadi dan terbuka bahwa dugaan operasi militer Hamas dari fasilitas tersebut "membahayakan status perlindungannya berdasarkan hukum internasional.”
"Kemarin, IDF menyampaikan kepada otoritas terkait di Gaza sekali lagi bahwa semua aktivitas militer di rumah sakit harus dihentikan dalam waktu 12 jam. Sayangnya, mereka tidak melakukannya,” kata militer Israel.
Hamas: Israel dan Biden bertanggung jawab atas serangan di rumah sakit
Sementara itu, kelompok militan Hamas, menuduh Israel dan Presiden AS Joe Biden bertanggung jawab atas serangan di lokasi Rumah Sakit Al-Shifa.
"Kami menganggap pendudukan (Israel) dan Presiden Biden sepenuhnya bertanggung jawab atas serangan terhadap kompleks medis Al-Shifa,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Hamas, yang diakui oleh AS, Uni Eropa, dan negara-negara lain sebagai kelompok teroris, mengatakan bahwa pernyataan pemerintah AS yang menuduh mereka menggunakaan rumah sakit untuk tujuan militer, telah memberikan "lampu hijau” kepada Israel untuk melakukan penyerangan.
"Penerapan klaim palsu (Israel) oleh Gedung Putih dan Pentagon bahwa kompleks medis Al-Shifa dipakai untuk tujuan militer telah memberikan lampu hijau kepada pendudukan untuk melakukan lebih banyak pembantaian terhadap warga sipil,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Gedung Putih sebelumnya mengatakan pada Selasa (14/11) malam bahwa mereka memiliki informasi intelijen yang menunjukkan bahwa Hamas menggunakan rumah sakit itu.
Dan pada Rabu (15/11) dini hari, militer Israel mengatakan telah melancarkan operasi di lokasi tersebut. Padahal, para pejabat AS, termasuk presiden, secara bersamaan sebelumnya telah menyarankan agar Israel menahan diri. Biden mendesak Israel untuk mengambil "tindakan yang tidak terlalu mengganggu” di rumah sakit tersebut.
ha/rs/gtp (Reuters, AFP, AP, dpa)