Italia Pulihkan Hubungan Dengan Jerman
11 Januari 2012Tapi dalam kenyataannya lebih banyak lagi tema yang dibahas. Terutama yang menyangkut normalisasi resmi hubungan Jerman-Italia, setelah mundurnya PM yang penuh skandal, Silvio Berlusconi. Sepuluh hari lalu, koran milik keluarga Berlusconi, “Il giornale“ menurunkan artikel, yang membenarkan isu yang sudah lama beredar di jalur internet, bahwa Berlusconi pernah menghina Merkel lewat kiasan kasar bahasa Italia.
Pemicunya, adalah desas desus adanya percakapan telefon antara Merkel dengan presiden Italia, Giorgio Napolitano, yang dianggap melangkahi Berlusconi yang ketika itu masih berkuasa sebagai PM. Padahal tidak ada percakapan telefon semacam itu. Namun semua mengetahui, sebagai dampaknya atmosfir hubungan Jerman-Italia membeku.
Langkah positif
Tidak mengherankan, jika PM Mario Monti memaparkan tugas utama pemerintahannya secara diplomatis. “Kami semua berusaha mengurangi prasangka buruk terhadap Italia yang dilontarkan dunia dan Eropa. Memang kami menyadari, melakukan kesalahan, tapi kami juga harus meyakinkan pihak lainnya”, ujarnya.
Monti diperkirakan dapat melakukan langkah positif dalam kunjungannya di Berlin hari Rabu (11/01) ini. Berbeda dengan pendahulunya, ia mendukung rencana penerapan pajak transaksi keuangan.
“Saya telah mengisyaratkan, bahwa pemerintah Italia terbuka. Kami siap menggarap tema ini. Namun saya tidak sepakat dengan Sarkozy. Tidak akan ada tindakan sepihak dan hanya terhadap Italia. Tapi kita berada dalam satu fase, dimana kami amat berkepentingan bekerjasama lebih erat dengan Jerman, Perancis dan negara-negara lainnya,“ tegas Monti.
Terkait kerjasama ini, Monti dan Merkel dipastkan akan membahasnya secara mendalam. Apakah penerapan pajak semacam itu, akan dilakukan dalam kerangka zona mata uang Euro atau di Uni Eropa secara keseluruhan.
Teladan bagi Eropa
Menyangkut paket penghematan yang baru saja diputuskan, Monti menyatakan, kebijakan itu bertujuan untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi Italia. PM Italia, Monti menunjukkan rasa percaya diri cukup besar dan mengungkapkan : “Saya ingin menunjukkan dua hal kepada Jerman. Pertama, kematangan warga Italia dan serikat buruhnya, yang menerima paket penghematan ketat, walaupun dengan perasaan berat, dapat menjadi teladan bagi negara-negara lainnya. Kedua, saya ingin menunjukkan kepada ibu Merkel, dalam aspek tertentu, terutama Jerman yang akan memetik keuntungan dari integrasi Eropa, pasar domestik Eropa serta dari Euro.”
Kanselir Jerman, Angela Merkel juga tidak usah mengkhawatirkan lagi terjadinya tampilan bersama yang menjengkelkan dengan seorang PM Italia. Sebab Mario Monti memiliki selera humor cukup tinggi dan dapat menyitir ironi bagi dirinya sendiri. Misalnya saja, dalam sebuah artikel harian Jerman, Süddeutsche Zeitung, Monti diibaratkan sebagai menantu yang ideal, karena tidak banyak omong, serius dan tidak memicu keributan. Dengan begitu, di mata orang Jerman, tugas terpentingnya sudah tuntas, gurau Monti.
Stefan Troendle/Agus Setiawan
Editor : Vidi Legowo