Jerman Batalkan Bisnis Senjata
4 Agustus 2014Wakil Kanselir dan Menteri Perekonomian Jerman Sigmar Gabriel menarik persetujuan atas bisnis pembuatan kamp pelatihan tersebut. Prosesnya sendiri telah dihentikan Maret 2014 akibat aneksasi Rusia atas wilayah Krimea. Demikian laporan harian Jerman Sueddeutsche Zeitung.
Harian itu memberitakan, dokumen tertulis telah ada menyangkut pembatalan bisnis sejumlah sekitar 100 juta Euro atau sekitar satu setengah trilyun Rupiah tersebut. Awalnya Rusia menyebut keputusan penghentian bisnis senjata tersebut "tidak konstruktif". Mereka juga menuduh Berlin mengambil tindakan akibat tekanan AS.
Perusahaan Jerman Rheinmetall yang mendapat order dari Rusia menyatakan Maret, akan memenuhi pesanan membangun pusat pelatihan, yang menurut laporan media Jerman bisa digunakan untuk melatih 30.000 tentara dalam setahun. Kamp pelatihan ini seyogyanya akan didirikan di daerah Volga, dan akan diresmikan akhir tahun ini.
Latihan militer
Sementara itu, Senin (04/08) militer Rusia dilaporkan mengadakan latihan baru dengan mengikutsertakan 100 pesawat tempur di wilayah tengah dan barat negara itu. Demikian keterangan juru bicara angkatan udara, Igor Klimov. Lokasi latihan tidak jauh dari perbatasan dengan Ukraina.
Klimov mengatakan, itu merupakan latihan pertama dalam serangkaian latihan untuk menyelaraskan seluruh bagian angkatan udara. Demikian dikutip kantor berita Interfax. Ia tidak menyinggung Ukraina, di mana pemberontak pro Rusia bertempur melawan tentara pemerintah.
Menurut Klimov, pesawat seperti Su-27 dan jet tempur MiG-31, juga pembom terbaru Rusia Su-34 dan Mi-8 serta Mi-24 akan digunakan. Demikian halnya dengan helikopter Mi-28N. Angkatan udara juga akan melakukan latihan penembakan roket. Latihan itu akan berlangsung dari 4 hingga 8 Agustus. Sejauh ini Departemen Pertahanan Rusia tidak memberikan pernyataan apapun.
ml/ap (RTR, AFP)