Militer Jerman Harus Lebih Berperan Aktif
7 November 2019Menteri Pertahanan Annegret Kramp-Karrenbauer dalam pidatonya yang disampaikan pada Kamis (07/11) di Universitas Bundeswehr di kota München, Jerman mengatakan, Jerman sangat diuntungkan dari tatanan global dan harus berbuat lebih banyak lagi di tingkat dunia.
Kramp-Karrenbauer menambahkan, permintaan dari negara mitra semakin meningkat, agar Berlin lebih berperan aktif di bidang keamanan global.
"Negara kita, dengan kekuatan ekonomi, teknologi, serta posisi geostrategis dan kepentingan global, tidak bisa hanya menjadi penonton," katanya. "Jerman harus berpartisipasi dalam pergaulan internasional dan mendorong kemajuannya", tambahnya.
Menhan Jerman itu juga berjanji untuk meningkatkan anggaran pertahanan menjadi 2 persen dari PDB pada tahun 2024, yang merupakan target NATO. Kenaikan ini akan membuat Jerman menjadi negara dengan anggaran pertahanan terbesar di dunia setelah Amerika Serikat (AS) dan Cina.
Kepentingan strategis
Dalam wawancara sebelumnya dengan media Süddeutsche Zeitung, menhan Kramp-Karrenbauer mendesak pemerintah di Berlin untuk lebih mengambil peran aktif terkait dengan penugasan militer di luar negeri.
"Jerman harus secara terbuka menerima fakta bahwa seperti juga semua negara lain di dunia, memiliki kepentingan strategis sendiri," ujar Kramp-Karrenbauer kepada Süddeutsche Zeitung. Dia mengatakan berencana membentuk sebuah dewan keamanan nasional, sebagai pengakuan atas kepentingan strategis Jerman.
Tanggung jawab bersama
Namun usulan Menhan Kramp-Karrenbauer ini ditanggapi dengan hati-hati oleh para anggota kabinet lainnya. Menteri Luar Negeri Heiko Maas mengatakan gagasan militer Jerman yang lebih aktif, membutuhkan dukungan kuat dari sekutu Eropa.
"Di atas semua itu, kita harus mendefinisikan tanggung jawab kita di tingkat Eropa," kata Maas kepada lembaga penyiaran publik ZDF. "Itu berarti bahwa kita tidak hanya mengurus masalah secara sendirian, tetapi lebih sebagai bagian dari Eropa yang berperan utama dalam persaingan di antara negara-negara adidaya."
Jerman seringnya tidak mengambil posisi terdepan dalam keterlibatan militer asing. Penyebab utamanya karena adanya pembatasan konstitusional, untuk mencegah terulangnya kekejaman seperti yang dilakukan NAZI selama Perang Dunia II.
Namun kini negara-negara sekutu Jerman, termasuk AS, terus mendesak negara itu untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab terkait keamanan kolektif di wilayah NATO dan Uni Eropa.
ae/as (dpa, AFP)