Jerman Lanjutkan Operasi Penyelamatan Korban Banjir
19 Juli 2021Beberapa wilayah di Jerman barat mengalami kerusakan parah akibat banjir besar. Kanselir Jerman Angela Merkel menjanjikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir. Sejauh ini, kepolisian menyebutkan setidaknya 160 orang tewas akibat banjir sejak Rabu (14/07).
Sekitar 112 warga di negara bagian Rhineland-Palatinate dan puluhan warga di Rhine-Westphalia Utara dilaporkan tewas, serta puluhan lainnya masih belum ditemukan.
Kerusakan akibat banjir di desa Schuld
Koresponden DW, Giulia Saudelli melaporkan dari desa Schuld, Eifel, pada Minggu (18/07). Kanselir Merkel diketahui mengunjungi kota berpenduduk lebih dari 700 orang yang terletak di dekat perbatasan Belgia itu.
"Orang bisa melihat kehancuran akibat banjir," kata Saudelli. "Beberapa rumah yang lebih dekat ke sungai telah tersapu habis. Sementara rumah-rumah yang jauh dari air hancur hingga ke lantai dua; beberapa benar-benar musnah, dipenuhi lumpur dan puing-puing,” tambahnya.
Mereka yang selamat dari banjir pun tidak yakin dapat kembali ke rumah masing-masing.
Salah seorang korban selamat Vera David menunggu kedatangan tim SAR selama lebih dari 24 jam. "Ada begitu banyak yang tewas. Sulit dipercaya," kata David kepada DW.
Bantuan dari pemerintah Jerman
Merkel menjanjikan bantuan keuangan kepada masyarakat yang terdampak banjir, saat dia dan Perdana Menteri negara bagian Rhineland-Palatinate Malu Dreyer mengunjungi desa Schuld pada Minggu (18/07). Kanselir menggambarkan bencana banjir itu sebagai kejadian yang mengerikan. "Jerman adalah negara yang kuat," kata Merkel. "Kami akan melawan kekuatan alam ini, dalam jangka pendek, tetapi juga dalam jangka menengah dan panjang."
"Kita harus cepat, kita harus mempercepat perang melawan perubahan iklim," tambah kanselir.
Perdana Menteri negara bagian Rhine-Westphalia Utara Armin Laschet menyerukan "tanggapan nasional yang cepat" terhadap banjir selama wawancara dengan penyiar publik Westdeutscher Rundfunk pada Minggu (18/07). Dia memperingatkan bahwa "upaya membangun kembali akan memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun."
"Kita harus membangun bendungan, waduk, untuk renaturalisasi tanah - perlindungan tidak hanya di sepanjang Sungai Rhein, tetapi juga di sungai besar dan kecil di seluruh negeri," katanya.
Banjir juga hantam Austria dan Belgia
Negara bagian Bayern di Jerman selatan dan negara tetangga, Austria, juga terkena dampak banjir. Perdana Menteri Bayern Markus Söder mengunjungi wilayah Berchtesgadener Land pada Minggu (18/07) dan memberlakukan keadaan darurat.
"Dalam beberapa detik orang kehilangan segalanya - pertama di barat dan sekarang di sini. Bantuan cepat diperlukan dalam krisis ini. Terima kasih banyak kepada semua kru penyelamat, Anda telah melakukan pekerjaan manusia super," cuit Söder.
Kanselir Austria Sebastian Kurz mengapresiasi para petugas penyelamat.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua layanan darurat dan sukarelawan yang melakukan segalanya untuk membantu! Kami tidak akan membiarkan mereka yang terkena dampak sendirian dan mendukung mereka dalam pembangunan kembali," kata Kurz melalui akun Twitternya.
Sementara itu, korban tewas akibat banjir yang dikonfirmasi pihak berwenang Belgia naik menjadi 31 pada Minggu (18/07), di tengah upaya pemerintah mengakhiri operasi penyelamatan. Pusat krisis Belgia mengatakan upaya pembersihan saat ini menjadi fokus utama.
Mendagri Jerman pantau kerusakan akibat banjir
Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer dijadwalkan mengunjungi daerah-daerah terdampak banjir di Rhineland-Palatinate dan Rhine-Westphalia Utara pada Senin (19/07).
Seehofer meninjau bendungan Steinbachtal di kota Euskirchen, Rhine-Westphalia Utara. Dia juga diagendakan mengunjungi rumah sakit di daerah Bad Neuenahr-Ahrweiler yang rusak di Rhineland-Palatinate.
Sejumlah menteri pertanian Uni Eropa akan bertemu di Brussels pada Senin (19/07) dan membahas dampak banjir terhadap pertanian di Jerman barat dan wilayah lainnya.
ha/hp (AP, AFP, dpa)