Jerman Menangkan Eurovision Song Contest 2010
1 Juni 2010Satellite, itulah lagu yang dibawakan Lena Meyer-Landrut, remaja putri berusia 19 tahun yang mewakili Jerman dalam Eurovision Song Contest (ESC) malam minggu lalu. Lebih dari 120 juta pemirsa menyaksikan melalui layar televisi final Grand Prix yang tahun ini digelar di Oslo, Norwegia.
Eurovision Song Contest atau Grand Prix banyak yang memandangnya sebagai keragaman seni musik Eropa, ada juga yang menilainya sebagai festival musik akbar dengan selera musik yang buruk. Namun yang pasti, Eurovision yang tahun ini digelar untuk ke-55 kalinya telah menjadi bagian simbol budaya Eropa. Eurovision Song Contest dimulai kecil-kecilan, tahun 1956. Dulu persatuan Eropa masih belum terbentuk, bahkan televisi baru saja ditemukan. Sejumlah stasiun radio nasional ingin mengadakan kegiatan bersama, memperkenalkan media televisi dan juga sedikit mendorong identitas Eropa. Tujuh negara ikut serta dalam Grand Prix Eurovision atau kontes lagu Eurovision. Tiga negara lainnya Inggris, Denmark dan Austria terlambat mendaftar. Kontes lagu Eurovision pertama hanya boleh menampilkan penyanyi tunggal dan setiap lagu tidak boleh lebih dari tiga setengah menit. Seiring perjalanan waktu, jumlah peserta semakin besar dan kontes lagu Eurovision yang lebih sering disebut Grand Prix, bahkan menjadi keharusan bagi setiap negara yang memiliki pemancar televisi. Lagu-lagu yang ditampilkan kebanyakan balada dan setiap negara hanya boleh membawakan lirik dalam bahasa negara yang bersangkutan.
Sampai akhirnya April tahun 1974 ada pengecualian besar dalam kebiasaan Grand Prix. Lagu yang untuk ukuran Eurovision kala itu musiknya terlalu berbau rock bernama Waterloo dan tampilan kostum yang mencolok merupakan awal karier grup musik paling sukses di dunia. Di Brighton Inggris, Abba menang hanya dengan poin tipis tapi sukses yang diraihnya setelah itu, merupakan awal bagi keberhasilan berbagai band dari negara-negara Eropa yang bukan berbahasa Inggris.
Tahun 1982 untuk pertama kalinya Jerman memenangkan Eurovision Vision Contest atau ESC. Wakil Jerman kala itu Nicole dengan lagu Ein bisschen Frieden yang artinya sedikit perdamaian
Runtuhnya blok Timur dan pecahnya Yugoslavia membuat ESC diikuti banyak negara peserta baru. Bahkan negara-negara di Afrika Utara dan Timur Tengah, seperti Libanon dan Marokko pernah ambil bagian dalam Eurovision Song Contest, juga Israel dan Azerbaijan. Karena negara-negara itu termasuk kawasan yang bisa dijangkau oleh pemancar Eropa. Hal ini juga membawa pembaharuan berbagai jenis musik seperti warna etno dan kecenderungan show di panggung yang lain daripada yang lain dalam Grand Prix Eurovision. Selain itu lagu yang dibawakan tidak hanya dalam bahasa negara masing-masing. Seiring dengan itu juga kritik terhadap sistim pemberian poin, dimana negara-negara di kawasan tertentu seperti Skandinavia, Balkan dan Eropa Timur saling memberikan poin bagi negara tetangganya. Oleh sebab itu sejak tahun 2009 sistem pemberian poin diubah. Setiap negara tetap memberikan suaranya via telefon alias televoting, tapi bobot dari televoting hanya meliputi 50 persen poin keseluruhan. Sementara 50 persen bobot poin lainnya ditentukan juri dari negara peserta, yang masing-masing beranggotakan 5 orang. Selain itu para juri ini sudah hadir sejak babak semifinal. Dan juga para peserta Eurovision yang tahun ini diikuti 39 negara dibagi dalam dua babak semifinal, sehingga tidak semua negara suatu kawasan tampil secara bersamaan.
Tahun ini Lena Meyer-Landrut terpilih untuk mewakili Jerman sebagai hasil casting televisi „Unser Star für Oslo“ atau Bintang kami untuk Oslo. Remaja putri yang baru lulus SMA itu dengan lagu Satellite tampilannya berhasil meraih poin tertinggi dan merebut hati masyarakat Eropa. Surat kabar Denmark misalnya dalam judul pemberitaan tentang kemenangan Lena dalam Eurovision Song Contest 2010 menulis 'Salam hangat Lena, Denmark mengucapkan selamat!'
Dyan Kostermans/dpa/DW
Editor: Ziphora Robina