150611 Israel Westerwelle
15 Juni 2011Kritik dari Kementrian Luar Negeri Jerman ditujukan terutama terhadap Palestina. September mendatang, Palestina ingin agar Dewan Keamanan PBB melakukan voting bagi pengakuan Palestina sebagai sebuah negara. Israel melihatnya sebagai provokasi.
Menlu Jerman Westerwelle dalam kunjungannya di Ramallah menyarankan pada PM Palestina Salam Fayyad untuk tidak bertindak secara sepihak. "Pemerintah Jerman menilai, tindakan sepihak ini dapat sangat kontraproduktif. Ini pendapat kami. Saya menggarisbawahi pandangan ini atas nama pemerintah Jerman, karena kami berpikir, perundingan adalah cara yang tepat. Kembali ke dialog, inilah pesan kami pada semua pihak. Dan inilah cara kami, pada masa yang sangat sulit dan situasi sangat rumit, untuk mendukung proses perdamaian Timur Tengah.“
Dukungan Jerman
Westerwelle juga mengingatkan bahwa Jerman mendukung solusi dua negara. Jerman mendukung agar rakyat Palestina memiliki sebuah negara yang merdeka, tandasnya. Berlin berkali-kali menyatakan tidak akan mendukung rencana Palestina untuk mengupayakan pengakuan PBB bulan September tahun ini, jika tidak ada kemajuan dalam perundingan damai.
Perdana menteri Palestina tidak menanggapi langsung saran Westerwelle. Dan walaupun sang tamu melontarkan kritik, Fayyad memuji dukungan pemerintah Jerman 17 tahun silam terhadap pemerintah otonomi Palestina.
Di Jalur Gaza, Menteri Bantuan Pembangunan Jerman Dirk Niebel menyaksikan kemajuan dalam pembangunan instalasi penyaringan air. Lembaga kredit Jerman mengucurkan 15 juta Euro untuk modernisasi penyaringan air di Gaza. Untuk keperluan proyek ini, pemerintah Israel mengijinkan pengiriman bahan bangunan ke Gaza. Secara umum masih berlaku larangan masuk bagi bahan bangunan dan barang-barang lain. Blokade Israel terhadap Jalur Gaza dikritik oleh Niebel.
Perundingan Harus Dilanjutkan
Saat Niebel melangsungkan kunjungannya yang pertama ke Gaza, Westerwelle ke Yerusalem menemui Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan Menlu Avigdor Lieberman. Ia mengatakan kedua pihak harus melakukan konsesi agar perundingan perdamaian dapat dilanjutkan. Fleksibel dan jangan ragu memulai negosiasi, kata Westerwelle seusai bertemu Lieberman.
Sebelumnya Westerwelle menyatakan keraguan akan kelangsungan usulan Perancis untuk melakukan konferensi perdamaian bulan Juli depan, guna menyatukan juru runding Israel dan Palestina dan menahan konfrontasi sebelum September. Konferensi seharusnya diatur hanya jika sejak awal ada peluang jelas untuk memperoleh hasil, kata Westerwelle. Jika konferensi gagal, tambahnya, hanya akan memperumit situasi.