Jerman, Prancis dan Inggris Ancam Sanksi Terhadap Rusia
8 Oktober 2020Jerman dan Prancis dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan Rabu (7/10) mendorong Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas peracunan tokoh oposisi Alexei Navalny.
"Proposal akan menargetkan individu-individu yang dianggap bertanggung jawab atas kejahatan ini dan pelanggaran norma-norma internasional, berdasarkan fungsi resmi mereka", kata pernyataan itu. Sanksi juga akan ditujukan kepada "institusi yang terlibat dalam program Novichok".
Jerman dan Prancis menyatakan tidak ada "penjelasan yang masuk akal" selain adanya "keterlibatan dan tanggung jawab Rusia," setelah pemerintah Rusia berulang kali gagal memberikan penjelasan yang kredibel.
Pengawas senjata kimia PBB OPCW hari Selasa (6/10) mengonfirmasi bahwa Alexei Navalny diracun dengan agen saraf dari kelompok Novichok yang dikembangkan di era Uni Soviet.
Menlu Jerman: Sanksi terarah dan proporsional
Pernyataan bersama yang ditandatangani oleh Menlu Jerman Heiko Maas dan Menlu Prancis Jean-Yves Le Drian itu menyebutkan: "Sebuah percobaan pembunuhan dilakukan di Rusia. Ditujukan kepada seorang pemimpin oposisi dan dilakukan dengan agen saraf militer yang dikembangkan Rusia."
Di parlemen Jerman Bundestag, Heiko Maas mengatakan: "Pelanggaran serius terhadap hukum internasional dilakukan dengan agen perang kimia, dan hal seperti itu tidak dapat dibiarkan tanpa konsekuensi."
"Jelas bahwa jika peristiwa itu tidak diselesaikan, jika informasi yang diperlukan tidak diberikan, maka sanksi yang terarah dan proporsional terhadap mereka yang bertanggung jawab di pihak Rusia tidak akan terhindarkan," tegasnya.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab juga menuduh Moskow terlibat dalam kasus peracunan Alexei Navalny dan menerangkan bahwa London akan bekerja dengan mitra-mitra internasional untuk menerapkan sanksi " yang menargetkan pejabat Rusia dan lainnya".
Rusia balik tuduh Prancis dan Jerman mengancam dan memeras
Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova balik menuduh Prancis dan Jerman "mengancam dan berusaha memeras kami".
"Deklarasi kedua menteri, tidak dapat diterima dalam isi dan nadanya, menandakan kurangnya keinginan Paris dan Berlin untuk mempertimbangkan fakta-fakta," katanya dalam sebuah pernyataan.
Alexei Navalny yang sedang memulihkan diri di Berlin, juga mendesak Uni Eropa untuk mengambil tindakan terhadap pejabat tinggi di lingkaran terdekat Presiden Putin. "Yang paling penting adalah memberlakukan larangan masuk terhadap mereka yang mengambil untung dari rezim, dan membekukan aset mereka. Oligarki dan pejabat tinggi, lingkaran terdekat Putin," katanya.
hp/pkp (dpa, rtr, afp)