1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kajian Bank Dunia Tuntut Jasa Keuangan Bagi Semua Orang

15 November 2007
https://p.dw.com/p/CJ7F

Memberikan kredit kepada rakyat miskin merupakan suatu hal yang sangat masuk akal, demikian dikatakan Thorsten Beck, seorang ahli ekonomi di Bank Dunia dan salah satu kontributor dalam kajian yang baru saja dipublikasikan di Washington. Kredit sangat kecil dapat mengeluarkan orang dari kemiskinan dan dapat menolong mereka untuk membuka usaha baru. Tetapi kredit sangat kecil ini sering dinilai terlampau tinggi. Beck mengutarakan alasannya

“Kajiannya menunjukkan, bahwa sebagian besar kredit sangat kecil ini tidak digunakan untuk investasi, melainkan untuk konsumsi. Contohnya kalau seorang anggota keluarga meninggal dan mereka harus mengorganisir pemakamannya, mereka akan mengambil kredit sangat kecil.”

Sebenarnya pengeluaran seperti ini juga bisa diambil dari tabungan. Tetapi mayoritas penduduk dunia masih belum mempunyai akses ke bank yang memungkinkan membuka rekening tabungan atau mempunyai kartu kredit. Penyebabnya berbagai macam. Contohnya bank yang ada sulit dicapai, terutama di pedalaman dan di negara-negara dengan kepadatan penduduk rendah dan kondisi jalanan yang buruk. Ini merupakan halangan besar bagi banyak orang.

Selain itu, diperlukannya berkas-berkas tertentu untuk membuka sebuah rekening bank. Orang-orang di banyak negara Afrika dan Amerika Latin tidak memiliki SIM maupun kartu tanda pengenal. Dan mereka tidak dapat membuktikan tempat tinggal mereka secara resmi. Hal yang juga menjadi penyebab rendahnya angka kepemilikan rekening bank adalah tingginya biaya yang dipungut jika ingin membuka rekening. Banyak orang tidak mampu mengeluarkan biaya tinggi tersebut.

Pemerintah harus mengubah prasyarat dasarnya, demikian salah satu kesimpulan yang diambil oleh kajian Bank Dunia ini. Kewajiban menunjukkan kartu tanda pengenal dapat dibuat lebih fleksibel dan beberapa peraturan dapat diubah, agar jam buka bank-bank tidak terbatas waktu dan hanya boleh beroperasi di gedung tertentu. Thorsten Beck mengungkapkan alternatifnya

“Daripada membangun sebuah cabang, bank-bank sekarang dapat mengambil sebuah kendaraan pengangkut barang, seperti truk pick-up, dan pergi ke wilayah pedalaman, sekali atau dua kali per minggu. Dengan bantuan kendaraan ini mereka bisa melakukan transaksi.”

Teknologi juga bisa membantu. Contohnya di Asia Tenggara dan Afrika, banyak transaksi bank yang dilakukan melalui telepon genggam. Thorsten Beck juga mendukung bank luar negeri untuk membuka cabang di negara-negara berkembang. Dengan demikian juga dapat dilakukan transfer pengetahuan kepada penduduk lokal. Dari semua perubahan ini, bukan hanya rakyat miskin saja yang mendapatkan keuntungan, karena masih banyak masyarakat kelas menengah yang belum memiliki akses ke jasa keuangan. Beck menambahkan, bahwa menurut sebuah penelitian jangka panjang, sebuah sistem keuangan yang efisien dan stabil merupakan aspek penting dalam pertumbuhan ekonomi dan penumpasan kemiskinan.