Kanselir Merkel Bertemu Putin di Perancis
6 Juni 2014Di depan para wartawan yang menunggu, Merkel dan Putin bersalaman lalu duduk di kursi yang disediakan. Suasana terlihat agak dingin. Pertemuan itu dilakukan di kota kecil Deauville, Perancis, sebelum kedua politisi menghadiri upacara resmi peringatan 70 tahun D-Day.
Jurubicara Putin Dmitry Peskov menerangkan, satu-satunya tema pembicaraan yang itu adalah tentang krisis di Ukraina. Terutama dikemukakan perbedaan pandangan mengenai situasi di Ukraina timur, kata Peskov. Kedua pemimpin itu berusaha mencari kompromi.
Jurubicara pemerintah Jerman Steffen Seibert menyatakan, Merkel meminta Putin menggunakan semua kemungkinan "untuk mengupayakan stabilisasi situasi di Ukraina timur". Rusia harus menyadari "tanggung jawab besarnya".
Angela Merkel dan Vladimir Putin terakhir kali bertemu di KTT G-20 di St. Petersburg September 2013. Setelah terjadi krisis di Ukraina, kedua politisi beberapa kali melakukan percakapan lewat telepon.
Hubungan barat dan Rusia makin memburuk setelah Rusia menganeksasi Krimea dan mendukung kelompok bersenjata pro Rusia yang menduduki gedung-gedung pemerintahan di kawasan Donetsk dan Luhansk.
Karena krisis itu, Rusia dikeluarkan dari kelompok G8 yang sekarang kembali menjadi kelompok G7. Amerika Serikat dan Uni Eropa menerapkan sanksi terhadap puluhan pejabat tinggi Rusia.
Diplomasi tingkat tinggi
Merkel dan Putin selanjutnya menghadiri peringatan 70 tahun D-Day atas undangan Presiden Perancis, Francois Hollande. Acara itu dihadiri juga oleh Presiden AS Barack Obama dan PM Inggris David Cameron. Perancis juga mengundang presiden terpilih Ukraina, Petro Poroshenko.
Presiden Hollande sudah melakukan pembicaraan dengan Putin hari Kamis malam di Istana Elysee. Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius mengatakan kepada Radio RTL, Hollande menanyakan kemungkinan gencatan senjata di Ukraina. Putin menjawab, ia memang "punya pengaruh" di kalangan kelompok separatis, tapi pengaruhnya terbatas.
Sebelumnya, PM Inggris David Cameron sudah melakukan pertemuan singkat dengan Putin di Paris. "Rusia harus mengakui dan bekerjasama dengan presiden terpilih Ukraina", kata Cameron usai perttemuan itu. "Situasi saat ini tidak bisa diterima. Harus ada perubahan", tandasnya.
hp/ap (dpa, afp)