Ke Eropa Jokowi Dikejar Target Ekonomi
20 April 2016Agak kikuk Angela Merkel menunggu tamu negara siang itu di pintu utama kantor kekanseliran Berlin. Wajahnya sedikit tegang. Karena baru tiga menit kemudian Presiden Indonesia Joko Widodo tiba dengan iring-iringan mobil keamanan.
Seakan sadar telah membiarkan perempuan paling berkuasa di Bumi itu menunggu, Jokowi segera bergegas ke arah Merkel sembari menyodorkan tangan dan tersenyum lebar. Bukan maksudnya mengulur waktu. Untuk itu jadwalnya terlalu padat.
Ke Eropa Presiden Joko Widodo tidak ingin menyia-nyiakan barang semenit pun. Tiba Minggu malam di Jerman dengan pesawat kepresidenan, delegasi Indonesia sudah harus terbang ke Inggris sore keesokan harinya, lalu kemudian Belgia dan Belanda dengan selang waktu serupa.
Ramai Investasi
Wajah-wajah yang dibawa sang presiden mengisyaratkan betapa perjalanannya kali ini berpusar pada bisnis dan investasi. Di Jerman misalnya ada Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menko Ekonomi Darmin Nasution dan kepala bndan koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani. Sementara Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyusul ke London.
Bersama-sama mereka menemui 200 pebisnis Jerman dan mengumumkan paket investasi senilai 875 juta Dollar AS, mengunjungi raksasa teknologi Siemens dan menemui Kanselir Jerman Angela Merkel buat menjajaki sistem pendidikan kejuruan Jerman agar bisa diterapkan di Indonesia. “Khususnya perihal keterlibatan sektor swasta,” kata Merkel.
Adapun ke Inggris, Jokowi membidik kerjasama di bidang maritim, disamping menemani Garuda Indonesia merampungkan pembelian pesawat Airbus senilai 5,7 milyar Dollar AS. Di Brussel dia akan membicarakan kerjasama perdagangan bebas dengan Uni Eropa.
“Saya bilang ke Kanselir Jerman bahwa Indonesia akan siap (membuka pasar bebas) dalam dua tahun. Dia kaget,” ucapnya di depan masyarakat Indonesia di Berlin. Merkel patut kagum pada ambisi Jokowi, meingat proses negosiasi yang selama ini alot lantaran persyaratan ketat Eropa.
Target Pertumbuhan Ekonomi
Mantan pengusaha mebel itu sedang serius membenahi ekonomi. Tahun lalu Indonesia gagal memenuhi target pertumbuhan sebesar 5,5% yang ia canangkan sendiri. Maka sejak akhir tahun ia merombak tim ekonominya dan menelurkan 10 paket kebijakan yang banyak memangkas birokrasi perdagangan dan investasi.
Target pertumbuhan tahun ini yang dikoreksi menjadi 5,3% pun masih diakui Darmin Nasution “terlalu amisius.” Namun Jokowi bersikukuh. “Kita kalau kerja harus optimis, jangan pesimis,” kilahnya. Memang sejauh ini deregulasi pemerintah membuahkan hasil. “Buktinya pada kuartal pertama 2016 angka pertumbuhan ekonomi stabil di atas lima persen,” tukas presiden dalam jumpa pers di kantor kekanseliran Jerman.
Tapi walaupun mendapat sambutan hangat, dunia usaha Jerman mewanti-wanti pemerintah agar mempercepat pembangunan infrastruktur. “Buat kami yang penting adalah perbaikan situasi perdagangan di Indonesia,” kata Iris Gleicke, Sekretaris Negara di Kementerian Ekonomi dan Energi.