Kebangkitan Partai-Partai Anti Eropa
26 Mei 2014Hasil pemilu Eropa di Perancis mengejutkan partai-partai besar yang selama ini mendominasi politik di negara itu. Partai ultra kanan Front National (FN) pimpinan Marine Le Pen berhasil merebut sekitar 25 persen suara, mengalahkan Partai Sosialis pimpinan Presiden Francois Hollande, yang hanya mampu merebut 14 persen suara.
Partai konservatif UMP dari mantan presiden Nikolas Sarkozy merebut 21 persen suara. Pendiri FN, Jean Marie Le Pen, menyebut kemenangan besar partainya sebagai "gempa bumi" di panggung politik Perancis.
Marine Le Pen tampil Minggu malam (25/05) penuh percaya diri. "Rakyat Perancis sudah menyatakan, bahwa mereka tidak ingin diperintah dari luar", kata Le Pen. "Rakyat ingin politik untuk Perancis, oleh warga Perancis dan untuk warga Perancis."
Ia menambahkan, kemenangan partainya adalah "langkah pertama dalam perjalanan menuju kebebasan." Presiden Perancis Francois Hollande menyatakan akan melakukan rapat kabinet khusus untuk membahas kekalahan partai pemerintah.
Kebangkitan ultra kanan
Tidak hanya Perancis yang menyaksikan bangkitnya partai ultra kanan yang menolak politik Uni Eropa. Di Inggris, partai anti Eropa UKIP juga meraih kemenangan besar. Di hampir semua negara Uni Eropa lain, partai-partai nasionalis anti Eropa berhasil menambah perolehan suara, walaupun tidak sebesar di Perancis dan Inggris.
Hanya di belanda partai PVV pimpinan Geert Wilders mengalami kekalahan.
Kandidat utama dari SPD di Jerman, Martin Schulz mengatakan, bangkitnya ultra kanan "harus dicermati dengan serius". Schulz adalah ketua parlemen Eropa, yang berambisi menjadi Ketua Komisi Eropa menggantikan Jose Manuel Barroso.
Pengamat memperkirakan, partai-partai anti Eropa bisa menguasai lebih dari 100 kursi dari seluruhnya 751 kursi di parlemen Eropa. Tapi belum pasti partai-partai yang punya beragam latar belakang itu bisa bergabung dalam satu fraksi. Yang jelas, Front National dari Perancis akan memainkan peran penting.
Kubu pro Eropa masih terkuat
Pimpinan Kaukus Kiri di parlemen Eropa, Guy Verhofstadt menerangkan, sekalipun kubu anti Eropa makin kuat, mayoritas besar di parlemen Eropa tetap dikuasai kubu pro Eropa.
Kubu konservatif yang bergabung dalam fraksi Partai Rakyat Eropa EPP diperkirakan menguasai 211 kursi. Sedangkan kubu Aliansi Sosialis dan Demokrat; ASD; merebut sekitar 185 kursi.
Tapi tidak dapat dipungkiri, partai-partai anti Eropa makin kuat seiring dengan maraknya protes menentang kebijakan politik Uni Eropa.
"Ini hari yang buruk untuk Eropa, karena ultra kanan, kelompok anti imigran dan neonazi makin kuat di beberapa negara", kata Martin Schulz. "Kita harus bekerja keras untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Eropa."
hp/rn (afp, dpa, rtr)