Kecelakaan Kapal di Batam: Puluhan Korban Belum Ditemukan
3 November 2016Kapal yang berangkat Rabu malam (02/11) dari Johor, Malaysia menuju Pulau Batam itu terbalik dan tenggelam perairan lepas pantai kota Nongsa. Masih belum jelas berapa orang yang ada di dalam kapal itu.
Menurut data-data kepolisian dan tim penolong, kapal itu mengangkut sekitar 100 orang, diantaranya tiga awak kapal. Hingga kini, 39 orang berhasil diselamatkan, 18 orang dinyatakan tewas.
Tim penolong yang terdiri dari sekitar 280 orang sampai hari Kamis masih melakukan pencarian, namun menghentikan kegiatan mereka sebelum malam tiba, kata Sutopo Purwo Nugroho, jurubicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Polisi masih mencari kapten kapal yang diberitakan melarikan diri. Satu anak kapal ditahan, sementara kru kapal ketiga masih belum diketahui nasibnya, kata Airlangga, Pelaksana Tugas Kepala Bidang Humas Polda Kepulauan Riau.
"Satu anak kapal ditahan dan kita sedang mengejar kaptennya, karena mereka bertanggung jawab atas kejadian ini," kata Airlangga lewat telepon kepada kantor berita Reuters.
Sebagian besar penumpang adalah warga yang bekerja di Malaysia dan bermaksud kembali ke Indonesia. Menurut polisi, perahu terbalik dan tenggelam karena kelebihan beban.
BNPB menyatakan, jumpal pemumpng di kapal itu sulit ditentukan, karena kurangnya pendataan penumpang.
Seroang penumpang yang selamat, Zainul Arifin menerangkan, dia bekerja di sebuah perkebunan kelapa sawit di Malaysia, dan duduk di bagian belakang kapal ketika air laut mulai masuk.
"Saya harus melompat dan mulai berenang," katanya di pelabuhan kota Nongsa, Batam. Dia mengaku membayar 1.200 ringgit Malaysia (sekitar 3,7 juta Rupiah) untuk bisa naik ke kapal itu.
hp (rtr, afp, ap)