Kedatangan Presiden dan Harapan Baru
Didampingi Jusuf Kalla, 20 Oktober 2014, Joko Widodo dilantik untuk memimpin pemerintahan Indonesia. Harapan besar bangsa harus ditunaikan oleh Jokowi.
Jokowi dan Salam Tiga Jari buat Indonesia
Kepadanyalah Indonesia berharap. "New Hope," tulis majalah Time di sampul terbitan terbarunya yang dilatari wajah Joko Widodo, Presiden RI ke-7. Kehadirannya di kancah politik nasional dinilai membawa angin segar. Setidaknya ia bukan bagian dari elit politik lama yang tidak pernah benar-benar terbebaskan dari masa lalu di jaman Soeharto.
Yang Lama dan Baru
Presiden RI ke 6, Soesilo Bambang Yudhoyono, sempat berpesan kepada semua jajaran pemerintah agar mendukung presiden yang baru, sebelum meninggalkan Istana Negara. Keduanya terlihat akrab, kendati upaya terakhir Jokowi mendesak pemerintahan SBY agar menaikkan harga BBM kandas beberapa bulan silam.
Sang Presiden dan Ibu Negara
Bersama isterinya, Iriana Widodo, Jokowi tampil untuk pertama kali sebagai pasangan kepala dan ibu negara. Upacara pelantikan di Senayan sendiri dihadiri oleh sejumlah perwakilan negara-negara sahabat, antara lain Malaysia, Australia, Brunei, Amerika Serikat dan Jepang.
Menyemut di Bunderan HI
Kerumunan massa memadati jalan Sudirman dan Thamrin buat menyambut presiden baru Indonesia. Perjalanan Jokowi dan JK berlangsung lambat lantaran iring-iringan kendaraan kepresidenan mengikuti arus massa.
Berkuda Menemui Rakyat
Pasangan terpilih Jokowi dan Jusuf Kalla diarak dengan menggunakan delman ke Monumen Nasional seusai acara pelantikan di gedung MPR/DPR. Meriahnya pesta rakyat di jantung ibukota itu memicu kekaguman mantan Wakil Presiden Boediono. "Antusiasme-nya sangat tinggi. Lain dari 2009," kala ia dilantik. ujarnya.
Harapan baru
Sebelumnya, majalah Time tak mau ketinggalan. Majalah internasional itu menampilkan Jokowi dalam sampul depan dan mengangkat kisah presiden pertama Indonesia yang bukan dari kalangan militer dan oligarki sejak rezim Orba runtuh itu.
Akhir pertempuran?
Untuk pertama kalinya sejak pemilu presiden yang berlangsung sengit, Prabowo Subianto mengucapkan selamat atas kemenangan Joko Widodo dan berjanji untuk mendukung pemerintahannya selama kebijakannya sejalan dengan "kepentingan bangsa dan rakyat."
Dari Tukang Mebel menuju Istana Negara
Joko Widodo, alias Jokowi, menempuh perjalanan panjang sejak menekuni profesinya sebagai pengusaha mebel. Berawal dari kota Solo, dimana ia terpilih untuk dua periode jabatan, Jokowi kemudian merambah Jakarta berbekal dukungan Partai PDIP, Gerindra dan tingkat elektabilitas yang tinggi. Kemenangannya di Jakarta membuahkan popularitas yang meroket di tingkat nasional.
Suara Kecil Antarkan Jokowi ke Istana
"Jokowi adalah Kita," bunyi kampanye yang ramai di Media Sosial. Ucapan tersebut tidak sepenuhnya salah. Jokowi, yang sering tampil sederhana dan tak jengah berbaur dengan penduduk biasa, banyak mendapat dukungan dari kelompok masyarakat menengah bawah. Program asuransi kesehatan dan pendidikan yang diusungnya menemukan gaung di kelompok ini.