Kenapa AS dan Israel Keluar dari UNESCO?

Amerika Serikat mengumumkan hari Kamis (12/10) akan mundur dari UNESCO. "Ini bukan keputusan mudah dan mencerminkan kekhawatiran AS akan meningkatnya tunggakan di UNESCO, perlu adanya reformasi mendasar dalam organisasi dan melanjutkan bias anti Israel di UNESCO," demikian pernyataan Kementrian Luar Negeri AS.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut keputusan AS sebagai "berani dan bermoral". Duta besar Israel bagi PBB Danny Danon mengganggap keluarnya AS sebagai "titik balik".

"Hari ini adalah hari baru di PBB, dimana ada harga yang harus dibayar karena mendiskriminasikan Israel," ujar Danon. UNESCO kini sadar bahwa "resolusi yang absurd dan memalukan terhadap Israel ada konsekuensinya."

AS berhenti mengkontribusi dana bagi UNESCO tahun 2011 setelah Palestina diangkat sebagai anggota dan hutangnya kini sekitar 550 juta Dolar AS.

Pejabat AS mengatakan kepada kantor berita AP bahwa Washington tidak setuju atas resolusi UNESCO yang menolak hubungan Yahudi dengan situs-situs suci dan merujuk Israel sebagai "kekuatan pendudukan".

Pengritik UNESCO menganggap pandangan lembaga tersebut berpihak pada negara-negara anggota dari Arab dan sekutu-sekutunya, yang bisa mengalahkan suara anggota yang pro-Israel.

Kemenlu AS mengatakan akan mempertahankan misi pemantau non-anggota tetap di UNESCO setelah resmi mundur sebagai anggota pada tanggal 31 Desember 2018 mendatang.

Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova dalam sebuah pernyataan menyatakan "penyesalan mendalam" atas keputusan AS tersebut.

UNESCO terkenal dengan program Warisan Dunia dan mempromosikan pentingnya pendidikan dan kebudayaan.

Amerika Serikat sebelumnya pernah mengundurkan diri dari UNESCO pada tahun 1980an sebelum bergabung kembali di tahun 2003.

vlz/yf (AFP, AP, Reuters)