Ketika Aktor Laga Indonesia Menembus Hollywood
4 April 2017Sebuah era baru film laga Indonesia dimulai dengan film "The Raid", yang dibintangi oleh Iko Uwais, Jos Taslim, Yayan Ruhian dan cecep Rahman. Kisahnya sederhana, satuan elit kepolisian menyerbu sebuah gedung tinggi untuk menangkap kepala gangster. Namun film yang disutradarai Gareth Evans itu secara mengejutkan mampu menembus pasaran dunia.
Bagi para pemain "The Raid", film itu jadi semacam batu loncatan ke kelas dunia. Joe Taslim mendapat peran di film Hollywodd "Fast and Furios 6" yang diproduksi aktor dunia Vin Diesel. Dia juga bermain dalam film "Star Trek - Beyond".
"The Raid" diproduksi tahun 2011 dengan budget sekitar 1 juta dolar AS, dana kecil untuk ukuran produksi internasional. Film itu berhasil menghasilkan sekitar 9 juta dolar AS, sebuah sukses besar untuk ukuran Indonesia. Setelah itu diproduksi sekuel "The Raid 2".
"Orang Amerika mungkin belum pernah dengar tentang film Indonesia, tiba-tiba datang "The Raid", kata Joe Taslim di sebuah studio latihan olahraga bela diri di Jakarta kepada kantor berita Jerman, dpa.
"Setelah suksesnya The Raid, kami lalu mendapat tawaran-tawaran bermain di Hollywood", sambungnya. Dia mengaku sangat bangga mendapatkan tawaran-tawaran itu.
Iko Uwais, Yayan Ruhian dan Cecep Rahman tampil di sekuel "Star Wars". Iko Uwais mendapat peran di film fiksi "Beyond Skyline" dan menurut berita "Hollywodd Reporter" dikontrak untuk sebuah film laga Cina-Thailand.
"The Raid" tidak hanya menampilkan aktor-aktor laga Indonesia di panggung dunia, melainkan juga memperkenalkan seni bela diri tradisional "Pencak Silat" kepada jutaan penonton.
Instruktur laga Yayan Ruhian mengaku terkejut dengan keberhasilan mereka. "Saya tidak pernah membayangkan menjadi pemain film, bahkan dalam sebuah film Star Wars," katanya kepada dpa.
Joe Taslim mengatakan, mendapat peran di Hollywood adalah keberhasilan besar bagi aktor dan aktris dari Indonesia.
"Bekerja dengan bintang-bintang tenar Hollywood, adalah sebuah pengalaman yang akan membuat kita benar-benar hormat," katanya.
Sejak film "The Raid", dunia film di Indonesia pun seperti mengalami kebangkitan baru, kata sutradara Salman Aristo. Para pembuat fim muda bermunculan, film-film Indonesia tampil di berbagai festival internasional.
Jumlah penonton bioskop di Indonesia juga menunjukkan kenaikan pesat. Menurut Salman Aristo, jumlah penuualan tiket tahun lalu naik dua kali lipat dan mencapai 30 juta lembar.
Tidak hanya penjualan karcis bioskop yang meningkat, melainkan juga kualitas film-film Indonesia. Karena penonton Indonesia juga menuntut kualitas yang labih baik.
"Kita sekarang punya film-film yang lebih baik, dengan tema beragam dan nilai produksi yang lebih tinggi", kata Salman Aristo.