Ketika Tanah Menjadi Sengketa
Saat pemerintah kota membuat rencana pembangunan, warga setempat bisa menjadi korban penggusuran. Tapi dalam beberapa kasus, kelompok masyarakat berhasil menyelamatkan tempat tinggalnya.
Rumah Paku
Tahun 2008, kantor berita Reuters melaporkan 1,5 juta orang harus dipindahkan karena Beijing bersiap menjadi tuan rumah pesta Olimpiade. Pembangunan kota terus menghadapi hambatan, karena beberapa orang menolak menerima kompensasi dan pindah. Seperti rumah dalam foto yang disebut sebagai 'rumah paku' karena keteguhan mereka yang dianggap sebagai paku dalam proyek.
Penjara Padang Rumput
Di distrik Haren, utara Brussel, Belgia, penentang rencana pembangunan penjara besar telah menduduki lokasi situs pembangunan sejak Agustus 2014. Sejak itu, lahan 18 hektar tersebut dipenuhi oleh kebun-kebun kecil, tenda dan bilik-bilik kayu. Warga setempat kerap berkonfrontasi dengan polisi. Keputusan akhir akan nasib tanah diperkirakan akan tercapai di akhir 2015.
Kebun Tempelhof
Bandara Tempelhof di Berlin telah ditutup tahun 2008. Sejak itu dibuka kembali sebagai taman kota dan dinyatakan oleh warga setempat sebagai milik mereka. Mei 2014, warga Berlin memutuskan untuk mempertahan ruang hijau tersebut. Kemungkinan rencana masa depan, termasuk fasilitas olahraga, bioskop terbuka atau sekolah kitesurfing.
Korban Olimpiade di Brasil
Rio de Janeiro, tuan rumah Olimpiade 2016, menggusur warga Vila Autodromo untuk pembangunan Olympic Park, termasuk lapangan golf (foto). Sebagian besar dari 700 warganya pindah setelah mendapat kompensasi, tapi beberapa tetap bertahan walau kadang tidak memperoleh listrik dan air.
Selamatkan Lower Manhattan
Bahkan Greenwich Village, kawasan trendi di New York yang menarik jutaan turis dari seluruh dunia, pernah terancam penggusuran. Di tahun 50an dan 60an, perencanaan tata ruang kota Robert Moses ingin meratakan beberapa kompleks di daerah tersebut untuk pembangunan jalan bebas hambatan 10 jalur. Rencana tersebut sukses dihambat oleh para aktivis yang dipimpin penulis dan jurnalis Jane Jacobs.