Kolang-Kaling - Buah Pohon Aren Yang Lezat
Menjelang bulan Ramadhan, kolang-kaling mulai dijual di banyak tempat. Makanan ini biasanya disajikan saat berbuka puasa dipadukan beragam buah dan komponen lain. Bagaimana proses dari buah hingga menjadi kolang-kaling?
Asal muasal
Kolang-kaling adalah inti biji buah atap, yang dikenal juga sebagai buah pohon enau atau aren. Nama latin pohon ini: Arenga Pinnata. Banyak yang menilai pohon itu adalah yang terpenting kedua setelah kelapa, karena serba guna. Daun, buah dan batangnya bisa digunakan. Foto: buah pohon aren yang baru bermunculan dan masih berukuran kecil.
Pohon berguna
Pohon jenis palem ini bisa tumbuh sangat tinggi, hingga 25m. Diameternya sekitar 65 cm. Buah-buah bermunculan pada tongkol yang tumbuh dari pangkal daun. Buah-buah yang tersusun dalam untaian seperti rantai memiliki diameter sekitar 4 cm. Buah pohon enau tidak bisa langsung dimakan karena sangat bergetah. Pohon ini tumbuh di kawasan tropis, bukan hanya di Asia.
Proses hingga bisa dikonsumsi
Untuk sampai ke bentuk ini, yang bisa dibeli di pasar atau supermarket, banyak proses yang harus dilalui. Pertama-tama buah yang masih hijau segar dibakar atau direbus sekitar 3 jam, untuk hilangkan getah. Setelah itu, buah dibelah dan diambil bijinya. Kemudiah kulit biji yang berwarna kuning dikupas. Inti biji berwarna putih kemudiam direndam dalam air kapur selama 2-3 hari.
Santapan spesial
Menjelang dan selama bulan Ramadhan kolang-kaling biasanya dijual di pasar atau supermarket. Kolang-kaling dikatakan punya manfaat memperlancar kerja saluran pencernaan. Selain itu, minuman mengandung kolang-kaling biasanya dinikmati dingin, sehingga menyegarkan.
Dipadukan dengan makanan lain
Berbeda dengan kurma (foto) yang dimakan kering, kolang-kaling biasanya dimakan basah dan dipadukan dengan makanan lain dalam es campur atau es buah. Juga dalam kolak atau makanan ringan lainnya.
Nikmat dan bermanfaat?
Beberapa sumber menyebutkan, kolang-kaling memiliki berbagai kandungan vitamin, juga protein dan karbohidrat. Namun beberapa sumber lainnya mengungkap, kandungan vitamin kolang-kaling relatif kecil, sehingga kurang berkhasiat. Demikian halnya dengan kadar kalsium, potasium, zat besi yang dikandungnya. Tapi kolang-kaling seperti juga cendol (foto), adalah makanan sampingan yang lezat.
Bagus untuk pengidap diabetes
Walaupun tidak memiliki khasiat dan manfaat yang spesifik bagi kesehatan, kolang-kaling disukai banyak orang. Jika tidak disantap dengan dibubuhi gula dalam jumlah banyak, kolang-kaling juga bisa jadi makanan sampingan yang lezat bagi penderita diabetes, karena memiliki indeks glikemik yang rendah. (Sumber: wikipedia, honestdocs.id; Ed.: ml/as)