Koleksi Artefak Indonesia di Köln, Jerman
Museum Rautenstrauch-Joest merupakan salah satu museum antropologi terlengkap di Jerman. Di dalamnya, banyak ditemukan koleksi barang-barang yang berasal dari Indonesia.
Alang Tana Toraja
Lumbung padi dari Tana Toraja (Alang) menjadi daya tarik utama yang dipajang di bagian tengah museum. Atapnya yang berbentuk perahu berfungsi sebagai pengingat bahwa leluhur orang Toraja datang ke Sulawesi menggunakan perahu. Dibuat dari kayu dan bambu, Alang ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 1930-an lalu dibeli oleh museum pada tahun 1980-an.
Dewa Langit "Lamiaha"
Simbol dewa langit "Lamiaha" dulu berdiri pada sebuah altar batu yang menyimbolkan dewi bumi, penggambaran persatuan suci antara kedua kekuatan kosmis. Patung dewa yang tebuat dari kayu ini berasal dari Desa Emroin di Kepulauan Babar, Maluku Barat dan didapatkan oleh Etnolog Jerman Wilhem Müller pada tahun 1913.
Patung Lembu dalam Prosesi Ngaben
Dalam upacara Ngaben, jasad biasanya ditempatkan dalam patung lembu untuk dibakar. Patung Lembu biasanya menandakan seseorang yang memiliki kasta tinggi dalam kepercayaan setempat. Patung ini dibuat khusus untuk pameran permanen di bagian upacara kematian, penguburan & penghormatan yang ada di museum.
Ansambel Gamelan
Di bagian depan museum, terdapat koleksi gamelan yang cukup lengkap, yang didapatkan dari seorang pedagang seni di London pada tahun 1997. Pengunjung bahkan dapat ikut kelas gamelan yang diselenggarakan tiap minggu di museum ini.
Perhiasan dari Pantai Sumatera
Perhiasan sepanjang lebih dari satu meter ini berasal dari daerah pantai Sumatera bagian barat daya. Digunakan sebagai penutup wajah perempuan bangsawan saat upacara pernikahannya. Museum mendapatkan koleksi ini pada tahun 2017.
Barong dan Rangda
Barong dan Rangda merupakan dua figur utama simbol kebaikan dan kejahatan dalam mitologi Bali. Barong merupakan pemimpin pasukan kebaikan yang bertempur melawan ratu iblis, Rangda. Kedua benda ini dibuat khusus untuk pameran permanen bertemakan arwah & dunia akhirat museum, tanpa menyinggung adat setempat.
Rumah untuk Lelaki Bujang
Bagian utama rumah Jew milik suku Asmat di Papua terbuat dari kayu dan bambu dilengkapi dengan ukiran berbentuk manusia pada batang-batang kayu yang ada. Rumah adat Jew terbilang unik, karena diperuntukkan kepada para lelaki yang belum menikah. Rumah ini dibawa dari Papua pada tahun 1993 dan disusun kembali di Köln, Jerman.
Pakaian Adat Kepulauan Tanimbar
Pakaian bukan hanya kain yang menutupi tubuh, tapi juga sebagai penunjuk status sosial pemakainya. Hal ini ditemukan hampir di tiap budaya, termasuk bagi pakaian tradisional dari suku Nias. Koleksi ini didapatkan juga dari Wilhem Müller pada awal abad ke-20.
Arca Kepala Buddha Candi Borobudur
Arca Kepala Buddha ini diperkirakan berasal dari Candi Borobudur dan merupakan salah satu dari 248 arca kepala yang hilang di candi peninggalan dinasti Syailendra dari abad ke-8. Arca ini dibeli dari suatu koleksi seni di Paris pada tahun 1944.
Sesajen Hu-rainna Hu-tualinna
Hu-rainna Hu-tualinna adalah sosok leluhur pendiri keluarga Halupnu yang melambangkan kesuburan dan prinsip feminim di Pulau Leti, Maluku Barat. Garis keturunan di sana adalah matrilineal, yaitu berasal dari pihak ibu. Penduduk desa Luhuleli biasanya melakukan upacara pengorbanan di altar tengah desa. (ja/ha)