300508 TICAD Abschluss
30 Mei 2008Konferensi Internasional untuk Pembangunan Afrika TICAD yang digagas Jepang, Jumat ini ditutup:„Kita harus lebih aktif dalam menentukan arah untuk meningkatkan produktivitas dalam sektor pertanian. Hanya dengan itu Afrika dapat keluar dari kemiskinan.“ Demikian kutipan pidato Presiden Mali, Amadou Toumani Toure. Pidato berikutnya dari Presiden Komoro, Ahmed Abdallah Mohamed Sambi.„Banyak negara di dunia, terutama di Afrika menderita akibat naiknya harga bahan pangan.”
Sekitar empat puluh kepala negara dan pemerintahan Afrika diberi waktu masing-masing sekitar 15 menit dalam konferensi ini, untuk mengangkat sejumlah tema dari negaranya. Tiga masalah besar dibahas dalam konferensi yang digelar lima tahun sekali ini, yaitu : Bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Afrika? Bagaimana memperbaiki tingkat kehidupan dan keamanan masyarakat? Serta bagaimana memerangi pemanasan global? Akan tetapi tema utama yang mendominasi konferensi tersebut adalah krisis bahan pangan.
„Kita harus membuka lembaran baru dengan tema ini: Abad Afrika. Untuk itu dibutuhkan langkah yang berani dan bantuan pembangunan bagi Afrika harus ditingkatkan. Jepang akan meningkatkan bantuan sebesar dua kali lipat dari sekarang, hingga tahun 2012.“
Demikian Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda pada pidato pembukaan konferensi. Dalam kesepakatan akhir konferensi janji Jepang itu juga dicantumkan. Lebih lanjut disebutkan tindakan harus dilakukan, agar krisis bahan pangan segera terpecahkan. Disela-sela konferensi yang digelar oleh Pemerintah Jepang, Perserikatan Bangsa-bangsa dan Bank Dunia itu, perwakilan badan-badan ini mengimbau masyarakat internasional: „Kita harus mewujudkan apa yang kita bahas sekarang menjadi langkah nyata. Negara-negara maju memiliki kewajiban menjamin finansial, untuk mewujudkan program yang diperlukan. Saya melihat kaitannya dengan pertemuan mendatang negara-negara maju G8.“ , tutur Presiden Bank Dunia Robert Zoellick.
Juli mendatang akan berlangsung pertemuan negara-negara maju G8 di Hokkaido, Jepang. Tema krisis bahan pangan menjadi agenda utama dalam pertemuan tersebut. „Jepang menjanjikan bantuan darurat 100 juta dollar AS hingga bulan Juli mendatang. Kami akan menawarkan tindakan nyata hingga dua tahun ke depan untuk memerangi kelaparan dan dengan metode baru pertanian meningkatkan hasil panen.“
Pernyataan itu disampaikan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda dalam pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin Afrika, yang meminta Jepang menjadi mitra perdagangan. Jepang akan membentuk yayasan yang menghimpun dana investasi bagi benua tersebut. Presiden Afrika Selatan Tabo Mbeki menyambut dengan mengatakan bahwa kunci pembangunan yang positif bagi Afrika bukanlah sekedar bantuan, melainkan volume perdagangan. (ap)