Konferensi Iklim: Pernyataan Tekad Semata?
30 November 2015Konferesi Iklim di Paris itu dimulai Senin (30/11) dan akan berlangsung selama dua pekan. Tujuan utama konferensi adalah mengakhiri tarik ulur soal kesepakatan internasional untuk membatasi emisi gas rumah kaca yang diduga jadi penyebab utama perubahan iklim. Konferensi yang dihadiri antara lain AS, Cina, India dan Rusia diadakan di Paris utara, di bawah penjagaan keamanan ketat mengingat Paris baru jadi sasaran serangan teror dua pekan lalu.
Ilmuwan sudah berkali-kali memberikan peringatan bahwa umat manusia akan menghadapi bencana-bencana besar akibat pemanasan global, yang akan memicu konflik berskala internasional. Sebagai contoh, kekeringan jangka panjang yang menyebabkan berkurangnya bahan pangan, atau naiknya permukaan laut, yang menyebabkan tergenangnya sejumlah wilayah dunia. Di jejaring sosial Twitter, organisasi lingkungan hidup Greenpeace menempatkan foto penampilan kota-kota besar jika tergenang air. Tindakan tegas harus segera diambil.
"Nasib umat manusia terancam"
Presiden Perancis Francois Hollade yang menyambut para pemimpin dunia di Paris mengatakan, "Nasib umat manusia tergantung konferensi ini. Setelah serangan teror di Perancis, kita harus mengambil langkah sesuai prioritas dan menjawab tantangan teroris, tetapi kita juga harus mengambil langkah untuk masa depan." Ia menambahkan, politisi dan pemerintah akan membayar mahal jika menyia-nyiakan kesempatan ini.
Sejak 1995, PBB sudah berkali-kali mengadakan konferensi iklim internasional untuk mengatasi isu pemanasan global, tetapi gagal akbiat berbedanya pandangan antara negara kaya yang memproduksi CO2 dalam jumlah banyak dan negara miskin yang merasa berhak untuk melanjutkan industri yang menggunakan bahan bakar fosil karena belum sempat mencapai kemakmuran seperti negara industri maju, yang dulunya kebanyakan menjadi negara penjajah.
Meningkatnya pemanasan global sebenarnya hanya salah satu masalah lingkungan yang dihadapi dunia saat ini. Contohnya polusi besar-besaran akibat pecahnya bendungan pada sebuah tambang bijih besi di Brasil. Akibat pecahnya dam tersebut lumpur dan limbah tambang beracun membinasakan tanaman dan hewan sepanjang sekitar 645.000 km sungai Rio Doce. Kini lumbah beracun sudah mencapai samudra Atlantik.
Demonstrasi menjelang konferensi
Menjelang konferensi iklim di Paris, sebenarnya larangan demonstrasi diberlakukan di ibukota Perancis itu. Namun demonstrasi mendukung pencegahan perubahan iklim dan pemanasan global tetap berlangsung. Demonstran yang berkumpul di Place de la Republique dihadang polisi yang menghalau mereka dengan menggunakan gas air mata serta semprotan merica.
Organisasi lingkungan hidup menyatakan tidak terlibat dalam demonstrasi tersebut. Selain di Paris, di sejumlah kota besar lain juga terjadi demonstrasi, misalnya Berlin, namun yang terbesar dilaporkan terjadi di London.
ml/as (Twitter, the guardian, afp, ap)