Konflik Sebabkan Wabah Polio di Suriah
30 Oktober 2013Penyakit yang membuat penderita mengalami kelumpuhan ini sangat menular, dan berpindah melalui kontaminasi makanan dan air. Polio bisa menyebar dengan cepat diantara anak-anak berusia di bawah lima tahun, khususnya yang tinggal di tempat penampungan sementara yang tidak sehat di Suriah atau kamp-kamp pengungsi yang terletak di dekat perbatasan dengan tetangga.
Dua puluh dua anak di provinsi Deir al-Zor yang berbatasan dengan Irak mengalami kelumpuhan pada 17 Oktober lalu dan laboratorium wilayah WHO di Tunisia telah mengisolasi virus polio liar yang mereka ambil dari 10 anak yang menjadi korban. Hasil pemeriksaan atas 12 anak lainnya akan segera keluar dalam beberapa hari ke depan.
Konflik akibatkan penurunan imunisasi
“Dari 22 anak yang diselidiki, 10 orang dipastikan terkena virus polio,” kata Oliver Rosenbauer, juru bicara untuk program pengentasan penyakit polio di WHO.
Sebagian besar korban berumur di bawah dua tahun dan dipercaya tidak pernah divaksin atau menerima hanya dosis tunggal vaksin oral, bukan tiga kali vaksinasi untuk memastikan perlindungan tubuh dari polio, kata dia.
Ini adalah wabah polio pertama di Suriah sejak tahun 1999, demikian menurut keterangan badan kesehatan PBB tersebut.
“Imunisasi telah dimulai di daerah tersebut,“ kata Rosenbauer merujuk kepada wilayah Deir al-Zor.
Kota Deir al-Zor hingga kini berada di bawah kontrol pasukan keamanan pemerintah Suriah, sementara daerah pedesaan di sekitarnya telah jatuh ke tangan kelompok pemberontak yang ingin menjatuhkan presiden Bashar al-Assad.
Sekitar 65.000 anak yang berusia di bawah lima tahun di provinsi Deir al-Zor dianggap rentan terkena wabah polio, demikian menurut perkiraan WHO.
Di seluruh Suriah ada sekitar 3 juta anak yang berumur di bawah lima tahun.
Sebelum konflik, yang diawali aksi damai pada Maret 2011 dan kini berujung perang saudara, 91 persen anak-anak Suriah mendapatkan vaksin untuk melawan sejumlah penyakit termasuk polio. Tapi konflik yang semakin memburuk telah membuat tingkat vaksinasi itu turun menjadi hanya 68 persen.
“Jadi sangat masuk akal bahwa anak-anak harus mendapatkannya (vaksin).”
Dibawa para jihadi?
Polio menyerang sistem saraf dan dan hanya dalam hitungan jam bisa menyebabkan kelumpuhan yang tidak bisa disembuhkan.
Penyakit itu berkembang biak di hanya tiga negara – Nigeria, Pakistan dan Afghanistan – meningkatkan spekulasi mengenai kemungkinan bahwa virus itu dibawa masuk ke Suriah oleh para jihadi dari luar yang kini bergabung dalam kelompok pemberontak untuk menjatuhkan Presiden Bashar al-Assad.
“Langkah berikutnya adalah melihat secara genetik, virus yang telah diisolasi ini untuk mengetahui dari mana mereka datang. Itu akan memberikan kejelasan mengenai dari mana virus berasal,” kata Rosenbauer.
Dengan sekitar 4.000 pengungsi yang meninggalkan Suriah setiap hari, kampanye imunisasi untuk polio dan penyakit anak-anak lain seperti gondok, campak dan rubella – akan diarahkan di beberapa negara tetangga yang menjadi tujuan para pengungsi.
“Tentu saja ini adalah sebuah penyakit yang menular. Dengan perpindahan penduduk maka penyakit itu bisa berpindah ke wilayah lain. Jadi risiko penyakit itu menyebar di seluruh kawasan cukup tinggi,“ kata Rosenbauer.
ab/cp (afp,rtr,ap)