Kongres Bahas Serangan atas Suriah
9 September 2013Presiden Suriah, Bashar al Assad kembali menampik tuduhan telah menggunakan gas beracun terhadap rakyatnya sendiri tanggal 21 Agustus lalu. Itu disampaikannya dalam wawancara dengan media Amerika Serikat, CBS. Pada saat bersamaan ia menekankan, negaranya siap menghadapi serangan militer AS. Wawancara itu akan disiarkan CBS Senin (09/09/13). Tetapi wartawan Charlie Rose, yang mengadakan wawancara, telah memberikan gambaran tentang isinya dalam sebuah acara CBS. Dalam wawancara Assad mengatakan: "Tidak ada bukti, bahwa saya menggunakan sencata kimia terhadap rakyat saya. Jika pemerintahan Obama benar-benar punya bukti, mereka harus menunjukkannya."
Menurut Rose, Assad juga memberikan isyarat, jika AS mengadakan intervensi, rezimnya bisa melancarkan balasan. Aksi ini bisa dilaksanakan sekelompok orang, yang bersekutu dengannya. Demikian perkataan penguasa Suriah itu, yang dikutip wartawan Charlie Rose. "Ia menyampaikan pesan kepada rakyat AS, bahwa pengalaman mereka selama ini dari tindakan turut campur dalam perang dan konflik di Timur Tengah tidak baik." Ditambahkan Rose.
Anggota Kongres Diduga Akan Menolak
Penerbitan wawancara itu bertepatan dengan dimulainya pekan, di mana Kongres AS memulai perundingan tentang usulan Obama untuk menyerang Suriah. Senin (09/09/13) Kongres AS kembali bersidang setelah musim panas. Sebelum mengadakan serangan, Obama akan menunggu persetujuan Kongres.
Tetapi sejauh ini sejumlah anggota Kongres sudah menyatakan penolakan, terutama di parlemen. Pengumpulan suara untuk keputusan akhir diperkirakan baru akan diadakan di paruh kedua pekan ini. Selasa malam (10/09/13) waktu setempat, Obama akan mengusahakan dukungan rakyat lewat pidato kenegaraan. Senin (09/09/13) Obama akan mengadakan wawancara dengan enam stasiun televisi.
Sementara itu, menurut kata-kata kepala staf kepresidenan, Denis McDonough, AS tidak punya bukti yang pasti, bahwa Bashar al Assad terkait dalam serangan gas beracun 21 Agustus lalu. Dalam wawancara dengan CNN McDonough mengatakan juga, terlepas dari informasi dinas rahasia, akal sehatnya mengatakan, "pemerintahlah yang melakukan serangan". Ketika wartawan CNN meminta penjelasan lebih lanjut, McDonough bertukas, "Apakah kita punya foto atau bukti jelas, untuk menepis keraguan? Ini bukan pengadilan. Dan dinas rahasia tidak bekerja seperti itu."
Eropa Diimbau Terima Pengungsi
Sementara itu, komisaris PBB urusan pengungsi, António Guterres meminta negara-negara Eropa untuk menerima kedatangan pengungsi dari Suriah tanpa batasan. Ia mengatakan kepada harian Jerman, "Die Welt", Eropa harus menanggung beban pengungsi bersama dengan negara-negara tetangga Suriah, dan menyambut mereka yang ingin datang. Pada saat bersamaan, ia memuji peranan Jerman dalam hal ini.
Dengan program penerimaan sebanyak 5.000 pengungsi Suriah, Jerman menjadi teladan penting. Ia berharap, lebih banyak negara bersedia menolong warga Suriah yang lari dari kekerasan dengan mengambil keputusan serupa. Demikian Guterres. Sejak perang berlangsung di Suriah, Maret 2011, Jerman telah menerima sekitar 15.500 peminta suaka dari negara itu, dan akan menerima 5.000 pengungsi dalam kerangka program pengungsi PBB.
ml/hp (rtr, dpa, afp)