Kopi, Teh dan Coklat Indonesia Tersaji di Pasar Hamburg
Ragam produk kopi, teh dan coklat asal Indonesia diperkenalkan dalam pameran internasional COTECA 2018. Apa keunggulan Indonesia dibanding 39 negara lainnya pada pameran di kota Hamburg, Jerman itu?
Paviliun Terbesar
Paviliun Indonesia menjadi magnet bagi pengunjung ketika memasuki pameran skala internasional bagi pengusaha kopi, teh dan kakao, COTECA 2018. Selain memiliki areal terbesar, letak paviliun Indonesia juga strategis karena tepat di pintu masuk. Ada sembilan pengusaha Indonesia yang dibawa meramaikan paviliun. Pameran yang berlangsung di Hamburg, Jerman itu menampilkan 39 paviliun.
Ragam kopi nusantara
Kopi memang menjadi salah satu produk unggalan Indonesia yang ditampilkan dalam COTECA 2018. Saat ini Indonesia masuk dalam 5 negara penghasil kopi terbesar di Indonesia. Setiap tahunnya, sekitar 630.000 ton kopi diproduksi petani Indonesia.
Popularitas kopi luwak
Salah satu kopi khas yang diperkenalkan adalah kopi luwak. Matt Ross dari perusahaan khusus kopi luwak "Kopi Ross" asal Bali hadir memaparkan keunggulan kopi berharga mahal itu dalam seminar "Make Luwak Great Again" dan memperkenalkan ragam rasa dan jenis kopi Indonesia lewat seminar “Indonesian Coffee: The Remarkable Story of Discovery, Diversity and Taste”.
Seni menghirup aroma nan nikmat
Indonesia juga membuka kesempatan bagi para pengunjung untuk melakukan 'cupping' kopi alias seni menghirup aroma, menyeruput dan meneguk kopi. Beragam jenis kopi disajikan di Cupping Room Kaffee Campus.
Manfaat COTECA
Kenapa penting bagi para pengusaha Indonesia tampil di COTECA 2018? "Para pengusaha bisa saling berbagi informasi tentang regulasi dan trend inovasi terbaru dari kopi, teh dan kakao yang diminati pasar”, ujar Dubes Indonesia untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno. Pameran COTECA diikuti oleh 200 perusahaan dari 40 negara.
Inovasi dalam secangkir teh
Lewat melihat inovasi dari negara lain, maka pengusaha Indonesia bisa belajar memberi nilai tambah pada produk. Maren Thobaben pemilik Mrs T asal Jerman menjelaskan, “Kami membuat inovasi produk turunan teh. Daun teh yang selama ini digunakan untuk minuman, kami kembangkan sebagai rempah-rempah untuk ekstrak rasa, baik manis maupun asin. Selain itu, daun teh juga kami kembangkan untuk dekorasi.“
Berlabuh di Hamburg
Jerman termasuk pasar terbesar di Eropa untuk kopi, teh, dan coklat. Kota yang menjadi tempat penyelenggaraan pameran, Hamburg dikenal sebagai pelabuhan penting khusus untuk impor kopi, teh serta coklat. (ts/ap)