Krisis di Tim Red Bull
17 April 2013Balapan di Shanghai seperti mimpi buruk bagi pembalap Red Bull Mark Webber. Saat kualifikasi, bensin di mobilnya tidak memenuhi batas minimum, sehingga ia harus start dari posisi terakhir. Selain itu, ia juga dianggap melanggar aturan F1 dengan menukar gear box secara ilegal. Seharusnya gear box baru boleh ditukar setelah lima balapan berturut-turut.
Saat balapan, Webber mengalami kecelakaan, kehilangan ban dan terkena hukuman mundur tiga posisi start untuk balapan berikutnya di Bahrain.
Tuduhan Mobbing
Semua masalah Webber ditambah kontroversi team order saat GP Malaysia memunculkan teori konspirasi: Red Bull berusaha menyingkirkan Webber karena dianggap tidak mau mendukung sang anak emas Sebastian Vettel. Mobbing di tim juara bertahan?
"Itu semua berita sampah," kata pimpinan tim Christian Horner. "Lupakan semua teori konspirasi. Kami hanya mencoba menempatkan kedua mobil sebaik mungkin."
Mobbing atau bukan, yang jelas kontrak Webber segera habis dengan Red Bull. Pembalap Lotus Kimi Raikkonen dikabarkan akan menjadi penggantinya mendampingi Vettel. Bahkan beberapa media melaporkan, Webber akan "melarikan diri" ke Porsche. Berita yang sudah dibantah oleh Porsche, Senin (15/04/13).
Red Bull Akan Rugi
Hubungan yang tidak harmonis antara Webber dan Vettel hanya mempersulit situasi di dalam tim Red Bull. Setelah "skandal" GP Malaysia, dimana Vettel mengabaikan perintah tim untuk tidak menyalip mobil Webber, Red Bull menyatakan tidak akan lagi menerapkan aturan team order. Artinya para pembalap dibebaskan untuk saling bersaing.
Mantan pembalap F1 Jacques Villeneuve mengatakan kepada harian Jerman BILD, "Perang di dalam tim akan menghancurkan Red Bull. Tim yang harus membayar mahal atas energi negatif yang berkembang dalam beberapa minggu terakhir."
Masalah Ban
Memang terlihat pada GP Shanghai, tidak hanya Webber yang mengalami masalah. Vettel juga gagal mencapai podium karena masalah ban yang terlalu cepat aus. "Percuma membicarakan masalah kekuatan tim balap, kalau hasil balapan hanya bergantung pada ketahanan ban saja," ujar Vettel usai balapan di Cina. Kekhawatirannya, mobil Red Bull memang lebih cepat dari Ferrari dan Lotus, namun kualitas bannya lebih buruk.
Masalah internal tim dan ketahanan ban yang menghantui para pembalap Red Bull hanya membawa keuntungan bagi tim lawan. Pada balapan terakhir, pembalap Mercedes Lewis Hamilton berhasil menempati posisi pole. Sementara pembalap Ferrari Fernando Alonso berhasil memenangkan balapan.
vlz/yf (sid, dpa, ap, rtr)