KTT Uni Eropa Bahas Krisis Euro
23 Oktober 2011Kanselir Jerman, Angela Merkel dan presiden Perancis, Nicolas Sarkozy, dua tokoh kunci dalam penanganan krisis Euro, hingga menjelang KTT Uni Eropa di Brussel, Minggu (23/10), belum memutuskan rincian solusi bagi krisis utang Yunani. Juga para menteri keuangan Uni Eropa yang menggelar konferensi persiapan hingga Sabtu (22/10) malam di Brussel. tidak merumuskan usulan konkrit.
Merkel pada saat kedatangannya di Brussel, menjelang pertemuan 27 kepala negara dan kepala pemerintahan Uni Eropa, mengatakan, hari Minggu ini hanya akan dipersiapkan keputusan bagi Rabu (26/10).
“Saya yakin, para menteri keuangan telah membuat kemajuan. Dan kami juga dapat mencapai sasaran ambisius hingga Rabu. Tapi ini perundingan yang sulit, dan amat penting bahwa Jerman dan Perancis juga dalam persiapannya berpartipasi aktif,“ ujar Kanselir Merkel.
Masalah Teknis
Merkel menegaskan, perdebatannya menyangkut masalah teknis yang sebagian merupakan proses yang amat rumit. Misalnya, bagaimana berfungsinya lembaga payung penyelamat Euro, EFSF.
Jerman dan Perancis masih berbeda pendapat, menyangkut peningkatan anggaran bagi yayasan dana penyelamat Euro hingga 200 milyar Euro. Perancis menghendaki dilibatkannya bank sentral Eropa-ECB. Sementara Jerman dan ECB sendiri menolak gagasan itu.
Kini alternatif solusinya semakin terbatas. Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy menekankan sasarannya dalam KTT Uni Eropa di Brussel :“Harus ditemukan sebuah solusi. Sebuah solusi yang struktural, ambisius dan definitif. Tidak ada pilihan lain.“
Peningkatan Modal Perbankan
Namun hingga Minggu pagi di Brussel, tetap belum jelas, seberapa besar seharusnya pemotongan utang bagi Yunani ? Dalam pertemuan para menteri keuangan Uni Eropa, disebut-sebut penghapusan utang antara 50 hingga 60 persen. Dengan penghapusan kuota utang setinggi itu, barulah Yunani pada akhir dekade ini dapat kembali membayar utangnya lewat pinjaman pasar keuangan.
Juga tetap belum jelas, bagaimana mekanisme pelibatan bank-bank dan donor swasta lainnya dalam aksi penyelamatan Yunani. Dalam pertemuan para menteri keuangan Uni Eropa itu, diperkirakan tercapai kesepakatan, bank-bank yang dilibatkan harus memiliki kuota modal sendiri minimal 9 persen. Bank-bank dan lembaga keuangan harus dijamin, dapat bertahan dan tidak bangkrut, jika menghapuskan tagihannya kepada Yunani atau negara-negara Euro lainnya yang dililit utang amat besar. Kebutuhan suntikan dana segar bagi seluruh bank Eropa yang terlibat, ditaksir mencapai sekitar 100 milyar Euro.
Krsisis Yunani Semakin Parah
Sementara itu kebutuhan kredit keuangan Yunani juga ditaksir terus menggelembung. Apa yang disebut Troika, yang terdiri dari pakar Uni Eropa, Bank Sentral Eropa dan Dana Moneter Internasional memperkirakan, jika tidak dilakukan penghapusan utang, kebutuhan keuangan Yunani akan mencapai sekitar 250 milyar Euro.
Walaupun dilontarkan ramalan kelabu, namun para menteri keuangan Uni Eropa dalam sidangnya di Brussel Sabtu (22/10), menyepakati pengucuran kredit tahap berikutnya bagi Yunani, senilai 8 milyar Euro. Menteri keuangan Yunani, Evangelos Vinizelos menyatakan lega. “Keputusan mengucurkan kredit tahap keenam, merupakan langkah amat baik, positif dan konstruktif,“ ujarnya.
KTT Uni Eropa mula-mula akan membahas kondisi perbankan Eropa, serta intervensi suntikan dana segar untuk mencegah kebangkrutannya. Konferensi akan dilanjutkan dengan pertemuan para kepala negara dan kepala pemerintahan 17 negara zona Euro, membahas mekanisme yayasan dana penyelamat Euro dan krisis utang Yunani. KTT Uni Eropa di Brussel itu, diperkirakan akan berlangsung amat alot. Keputusan akhir diduga akan ditunda hingga Rabu mendatang.
AS/LS/dpa/afp/rtr/DW