Kunjungan Cameron Dorong Kemajuan Ekonomi
11 April 2012David Cameron tiba di Indonesia, Rabu 11 April. Diperkirakan ia akan menandatangani perjanjian kerjasama berjumlah 2,5 milyar Euro atau sekitar antara Garuda dan Airbus. Kunjungan ke Indonesia adalah bagian terakhir lawatannya di Asia, di mana ia disertai sejumlah pengusaha.
Jurubicara presiden, Teuku Faizasyah mengatakan dalam wawancara dengan kantor berita AFP, kesepakatan antara Airbus dan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, yang sebagian besar menjadi milik negara, akan menjadi aspek penting kunjungan tersebut. Menurut keterangan seorang sumber, kesepakatan itu mencakup pembelian sekitar 10 pesawat tipe A330-300 yang berharga sekitar 2,5 milyar Euro atau sekitar 30 milyar Rupiah. Pihak perusahaan Airbus sendiri menolak untuk memberikan keterangan.
Kesepakatan itu adalah yang kedua dalam setahun, setelah Garuda memesan 25 pewasat Airbus berukuran sedang tipe A320, yang harganya sekitar 2,18 milyar Euro. Kesepakatan terakhir itu menjadi dorongan bagi Garuda, yang hendak memperluas daerah operasinya ke wilayah Eropa, setelah larangan terbang akibat kekhawatiran akan bahaya dicabut.
Kabar Baik bagi Industri Penerbangan Inggris
Pembelian tersebut juga disambut baik oleh Airbus, yang sejauh ini hanya mendapat pesanan 90 pesawat untuk kuartal pertama tahun 2012. Sementara saingan Airbus, perusahaan AS Boeing telah mendapat pesanan untuk 400 pesawat. Kunjungan Cameron di Indonesia merupakan kunjungan ke negara yang dianggap sebagai pasar paling menguntungkan di Asia Tenggara bagi perusahaan pembuat pesawat terbang.
Di samping itu, masyarakat kelas menengah yang semakin menguat, perkembangan ekonomi Indonesia yang diperkirakan mencapai 6,5% tahun ini, stabilitas politik dan kebutuhan transportasi mendorong jumlah perjalanan. Kesepakatan antara Airbus dan Garuda adalah kabar baik bagi industri penerbangan Inggris. Demikian dikatakan Cameron kepada wartawan, ketika tiba di Jakarta.
Lawatan Perdana Menteri David Cameron yang juga termasuk Jepang, dan kunjungan ke Malaysia serta Myanmar Kamis, 12 April, dilakukan saat Inggris menghadapi perkembangan ekonomi yang tersendat-sendat, dan kebutuhan untuk mendorong bisnis baru di Asia yang berkembang pesat, sehingga dapat menggiatkan ekonomi. Perusahaan Airbus mempekerjakan 140.000 orang, dan berlokasi di beberapa negara Eropa. "Perdagangan dan penanaman modal akan menjadi prioritas dalam agenda kunjungan. Perdana Menteri Cameron tiba di Indonesia dengan delegasi dari 38 perusahaan," demikian dikatakan Duta Besar AS, Mark Canning kepada wartawan di Jakarta.
afpe/rtre/Marjory Linardy