Laporan Komisi Militer Israel Tentang Serangan Kapal Bantuan
12 Juli 2010Menurut laporan komisi militer Israel yang melaksanakan pemeriksaan serangan terhadap kapal bantuan kemanusiaan bagi Jalur Gaza akhir Mei lalu, aksi militer berdarah itu terjadi karena informasi dinas rahasia yang salah dan karena buruknya persiapan. Pemimpin komisi pemeriksaan, Mayor Jenderal Giora Eiland mengutarakan hasil laporan yang berjumlah 150 halaman itu, hari Senin (12/07) : „Pemeriksaan ini menggembirakan saya karena berhasil menyimpulkan bahwa di satu sisi tidak terdapat kemalangan-kemalangan dan kesembronoan pada operasi yang kompleks dan rumit itu. Tapi di sisi lain terdapat kesalahan-kesalahan pada berbagai keputusan, terutama di jajaran yang lebih tinggi."
Laporan itu memang dengan jelas memuji para tentara yang menyerbu ke dalam kapal bantuan bagi Jalur Gaza, sikap mereka selama operasi dijalankan dan sesudahnya saat korban cedera dievakuasi. Sembilan aktivis Turki tewas dalam aksi militer Israel itu. Tetapi laporan itu di sisi lain juga mencela bahwa terjadi kesalahan-kesalahan dalam perencanaan.
Tak seorang perwira pun yang harus bertanggung jawab
Selanjutnya dikatakan, angkatan laut Israel tidak punya kemungkinan untuk menghentikan kapal bantuan tanpa membahayakannya. Karena itu keputusan untuk melancarkan operasi komando dapat dimengerti. Namun, pimpinan angkatan laut Israel tidak memperkirakan bahwa tentaranya harus menghadapi perlawanan dengan kekerasan di dalam kapal bantuan. Menurut komisi pemeriksaan, angkatan laut Israel tidak cukup melakukan kerja sama dengan dinas rahasia. Tetapi dalam laporan itu komisi pemeriksaan tidak memberikan saran untuk mengambil langkah-langkah disiplinar terhadap perwira-perwira terkait. Kembali Mayjen Giora Eiland: „Tujuan kami adalah belajar dari kesalahan-kesalahan dan peristiwa-peristiwa agar ke depan dapat memperbaiki kemampuan kooperatif angkatan bersenjata."
Sementara itu sebuah kapal Libya yang memuat barang bantuan, berlayar menuju Jalur Gaza. Misi itu dibiayai oleh Yayasan Gaddafi. Eiland kembali menegaskan: „Karena itu sangatlah penting untuk secepat mungkin menarik pelajaran dari kasus tersebut."
Pelanggar blokade Jalur Gaza tetap akan ditindak
Tanggal 31 Mei lalu, pasukan elit Israel menyerang kapal penumpang Turki "Mavi Marmara" yang membawa 500 penumpang. Militer Israel berusaha untuk mencegah konvoi kapal bantuan kemanusiaan yang hendak menembus blokade laut yang diberlakukan Israel di perairan Jalur Gaza. Israel berdalih bahwa blokade itu untuk mencegah pemasokan senjata bagi kelompok radikal Palestina. Operasi militer itu memicu kritik pedas dunia internasional.
Di samping komisi militer Israel, sebuah komisi sipil juga memeriksa peristiwa tersebut. Komisi yang dipimpin oleh mantan hakim Jakob Tirkel memeriksa apakah aksi tersebut tidak melanggar hukum internasional. Komisi sipil ini baru saja mulai bekerja.
Pada jumpa pers Mayjen Giora Eiland selanjutnya mengatakan, ke depan Israel tetap akan mempertahankan blokade lautnya di pesisir Jalur Gaza. Bila sebuah kapal dengan barang bantuan kembali ingin melanggar blokade, maka militer Israel akan menghentikannya. Selanjutnya ia menambahkan, jika di kapal itu ada puluhan orang bersenjata yang bertekad untuk membunuh tentara dan juga bertekad untuk dibunuh, maka militer Israel sekarang menjamin bahwa mereka tidak akan dibunuh. Sebelumnya Eiland memperlihatkan sebuah video yang menurutnya menunjukkan peristiwa akhir Mei di kapal bantuan Turki. Di situ diperlihatkan para aktivis yang menyatakan, siap untuk tewas sebagai syuhada.
Jakob Mayr/Christa Saloh
Editor: Vidi Legowo-Zipperer