Lebih dari 200 Warga Sipil Tewas di Homs
4 Februari 2012Militer Suriah melancarkan serangan terhadap kota Homs yang menjadi salah satu pusat perlawanan terhadap rejim di bawah Presiden Bashar al Assad. Serangan Sabtu dini hari itu (04/02) menyebabkan lebih dari 200 warga sipil tewas. Pemerintah Suriah menyatakan tidak terkait sama sekali dengan serangan tersebut. Demikian dilaporkan kantor berita SANA. Rejim menyalahkan kelompok-kelompok tertentu yang katanya menyebarkan keresahan di masyarakat.
Selain itu, korban warga sipil yang ditunjukkan lewat televisi adalah warga Homs yang diculik kemudian dibunuh orang-orang bersenjata. Demikian pernyataan pemerintah. Rejim Suriah menuduh, orang-orang bersenjata itu ingin menggunakan informasi tentang serangan untuk menekan Dewan Keamanan PBB agar bertindak terhadap Suriah.
Insiden Paling Berdarah
Kelompok oposisi memperkirakan korban tewas antara 217 dan 260 orang. Jika jumlah itu benar, serangan hari ini menjadi insiden paling berdarah dalam 10 bulan perlawanan terhadap pemerintah. "Pasukan Assad membom secara acak daerah pemukiman di Homs, termasuk Khaldiyeh dan Qusur. Ini menyebabkan sedikitnya 260 warga sipil tewas dan ratusan lainnya cedera. Pria, perempuan dan anak-anak."
Demikian pernyataan Syrian National Council (SNC), seraya menambahkan, rejim Assad mengadakan salah satu pembantaian paling mengerikan sejak mulainya perlawanan. Menurut SNC, pasukan Assad juga membom kota Jisr al Shughur di bagian utara Suriah, dekat perbatasan dengan Turki. Selain itu, daerah pinggiran ibukota Damaskus juga diserang.
Seruan Intervensi
Televisi Al Jazeera dan Al Arabiya menunjukkan gambar-gambar korban tewas dan gedung-gedung rusak serta situasi kacau balau. Lewat Twitter, sejumlah pelanggan yang mengaku warga kota Homs mengatakan, kota itu "berdarah" di bawah pemboman. Seorang dari mereka mengabarkan, 366 ledakan telah terjadi ketika ia menempatkan berita itu di internet. "Itu benar-benar pembantaian," ujar direktur organisasi hak asasi, Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdel Rahman kepada kantor berita AFP.
Ia juga menyerukan intervensi dari Liga Arab agar pembunuhan tersebut segera berakhir. Organisasi itu juga menyebutkan, sedikitnya 217 tewas dan ratusan lainnya cedera di Homs. Al Jazeera melaporkan, saksi mata menceritakan warga ditembaki bom paku dan tidak kunjung henti. Seorang warga lainnya mengatakan kota itu juga ditembaki tank dan mortir.
Rumah Sakit Kewalahan
Seorang mahasiswa jurusan kedokteran mengatakan dalam wawancara dengan Al Jazeera, rumah sakit di daerah itu berusaha mengobati korban dengan susah payah. Menurutnya, simpanan darah kurang, juga oksigen. Mereka tidak punya persiapan sama sekali. Mesjid di sebelah rumah sakit kini dibuka untuk menjadi tempat penampungan korban. Kebenaran keterangan warga Homs serta oposisi, dan otentisitas video yang disebarluaskan sejauh ini tidak dapat dibuktikan, karena pemberitaan dari Suriah dibatasi sejak beberapa waktu lalu.
Kelompok oposisi kembali menuntut dunia internasional untuk bertindak. Menurut mereka, rejim telah membunuh sedikitnya 6.000 orang sejak Maret lalu. Sementara itu, warga Suriah di negara-negara lain menyerang kedutaan besar Suriah sebagai protes terhadap tindakan pemerintah atas warga sipil. Aksi protes dilaporkan terjadi di Athena, Berlin, Kairo, Kuwait dan London.
afp/rtr/Marjory Linardy
Editor: Ayu Purwaningsih