Türkei EU Stimmung
1 Oktober 2010Lima tahun setelah dimulainya perundingan keanggotaan Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa, eforia Uni Eropa di Turki semakin menurun. Memang kebanyakan warga Turki masih memandang keanggotaan negaranya ke dalam Uni Eropa sebagai sasaran yang harus dicapai. Tapi terdapat penurunan minat yang cukup luas.. Pendapat perempuan penduduk Istanbul ini tidak jauh berbeda dengan pendapat banyak penduduk lainnya di negara Selat Bosporus itu. Yang memandang penerimaan Turki ke dalam Uni Eropa semakin jauh
"Lama media seolah-olah menampilkan kita tinggal sesaat mencapai hal itu. Orang-orang menjadi tidak lagi bersemangat dan kelihatannya juga sepertinya kami tidak akan menjadi anggota."
Alasan meningkatnya kekecewaan ada dua. Pertama ambisi reformasi yang melambat dari pemerintahan di Ankara. Memang di bawah Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan Turki membuat langkah lebih besar ke arah Uni Eropa dibanding pemerintahan sebelumnya. Tapi ambisi Ankara lima tahun lalu jelas lebih tampak dibanding sekarang.
Alasan kedua adalah kebanyakan warga Turki berulang kali merasa ditahan oleh Uni Eropa. Brussel menetapkan syarat-syarat lebih ketat dibanding negara lainnya. Misalnya Bulgaria dan Rumania, yang seperti sebelumnya korupsi masih berkembang di pemerintahan kedua negara itu, tapi sudah menjadi anggota Uni Eropa. Sedangkan untuk Turki yang secara internasional terbukti mengalami penurunan tingkat korupsi, masih selalu ditemukan hal-hal untuk dikritik.
Dan bukan hal yang mengejutkan jika kekecewaan di Turki bagi sejumlah orang berubah menjadi kemarahan
"Selalu terjadi ketidakpastian ini. Kami menjadi anggota, kami tidak menjadi anggota. Maka orang berpikir Silakan saja Uni Eropa bertindak semaunya!"-
"Apa yang dapat diberikan Uni Eropa kepada Turki? Tidak ada sama sekali!"
Meskipun nada kalimat itu terdengar garang,pertanyaan apa yang dapat diberikan Uni Eropa kepada negara itu, dari perspektif Turki dapat dikatakan benar. Karena sedikitnya dalam dua poin saat ini Turki memiliki kartu yang bagus:
Perekonomiannya sejak beberapa tahun terakhir berkembang lebih pesat dibanding Uni Eropa. Pada enam bulan pertama tahun ini saja plus 11 persen. Selain itu berbeda dibanding negara-negara Uni Eropa lainnya, saat ini Turki tidak perlu khawatir akan masalah penuaan dalam demografi penduduk.
Ulrich Pick/Dyan Kostermans
Editor: Koesoemawiria