+++LIVE+++ Pilkada Serentak 2018
27 Juni 2018Pilkada Serentak 2018 turut mengubah konstelasi politik jelang Pemilu Kepresidenan 2019. Inilah kesimpulan awal dari hasil penghitungan cepat pemilihan Gubernur di 17 provinsi:
- Golkar keluar sebagai pemenang besar setelah berhasil menempatkan calonnya sebagai juara di 9 provinsi
- PDIP sebaliknya harus puas menguasai Jawa Tengah, Bali, Maluku dan Sulawesi Selatan. Partai berlambang banteng ini sebaliknya takluk d Sumut, Jabar, Jatim dan Kalbar
- Gerindra dan PKS mencatat hasil buruk setelah kalah di lumbung suaranya sendiri, yakni Jawa Barat. Meski demikian perolehan suara Sudrajat-Ahmad Syaikhu tergolong baik lantaran tidak pernah diunggulkan sebelumnya.
- Ridwan Kamil yang diproyeksikan memenangkan Pilkada Jabar meminta pendukungnya tidak euforia dan tetap bersahaja
+++ 18:30 +++
Gerindra Maknai Positif Kekalahan di Jateng
Meski gagal di banyak wilayah, Gerindra tetap mampu memetik hasil positif dari Pilkada Serentak 2018 ini. Kepada Detik, Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade menganggap tipisnya perolehan suara Sudirman Said dengan Ganjar Pranowo menandakan keinginan masyarakat Jawa Tengah mendapat pemimpin baru, termasuk presiden.
Andre menyebut angka perolehan suara hasil quick count Sudirman-Ida tak mencerminkan kegarangan Jateng yang selama ini dianggap 'kandang banteng' alias markas PDIP.
"Pak Ganjar di seluruh survei dibilang 70-80 persen di kandang banteng. Hasil ini menunjukkan, 2019 Prabowo jadi presiden sudah kelihatan tanda-tandanya," kata Andre, Rabu (27/06)
+++ 17:30 +++
Golkar Sumringah Jelang Pilpres 2019
Golkar bisa menjadi pemenang terbesar Pilkada Serentak 2018 setelah diprediksi sukses memenangkan calonnya di sembilan provinsi, yakni Sumatera Utara, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Maluku Utara, Papua, NTT dan Sulawesi Tenggara.
Kepada Detik Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan hasil Pilkada ini menambah kepercayaan diri partainya dalam menyambut Pilpres 2019.
"Tentunya kemenangan di beberapa daerah ini menambah confident dari Golkar, dari struktur Partai Golkar baik dari kabupaten dan kecamatan bahwa kemenangan ini menambah semangat memenangkan kontestasi pemilu legislatif dan presiden," kata dia.
Adapun PDIP sejauh ini kalah di lima provinsi, antara lain Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat dan Sumatera Utara. Partai berlambang banteng itu sebaliknya menang di Maluku, Sulawesi Selatan, Bali dan Jawa Tengah.
+++ 17:00 +++
Nurdin Unggul di Sulawesi Selatan
Lingkaran Survei Indonesia menetapkan pasangan Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman memenangkan Pilkada Sulawesi Selatan menyusul hasil penghitungan cepat yang saat ini sudah mencapai 98,33%. Menurut LSI keunggulan Nurdin akan sulit dikejar mengingat besarnya perbedaan suara.
Berikut hasil lengkapnya:
- Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman: 42,71%
- Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar: 26,85%
- Ichsan Yasin Limpo-Andi Muzakkar: 20,30%
- Agus Arifin Numang-TanriBali Lamo: 10,15%
Sumber: Detik.com
+++ 16:00 +++
Siapa Pemenang Terbesar?
Dengan hasil penghitungan cepat yang nyaris rampung di berbagai daerah, inilah calon gubernur dan wakil gubernur di tujuh provinsi yang mendapat proyeksi suara terbanyak:
- Jawa Barat: Ridwan Kamil & Uu Ruzhanul Ulum (PKB, PPP, Nasdem, Hanura)
- Jawa Tengah: Ganjar Pranowo - Taj Yasin Maimoen (PDIP, Demokrat, Nasdem PPP)
- Jawa Timur: Khofifah Indar Parawansa & Emil Dardak (Golkar, Demokrat, PAN, PPP, Nasdem, Hanura)
- Sumatera Utara: Edy Rahmayadi - Musa Rajekshah (Golkar, Gerindra, PKS, PAN, Nasdem, Hanura)
- Lampung: Arinal Djunaidi & Chusnunia Chalim (Golkar, PKB, PAN)
- Bali: I Wayan Koster & Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (PDIP, PKB, Hanura, PAN, PKPI)
- Sulawesi Selatan: Nurdin Abdullah & Sudirman Sulaiman (PDIP, PAN, PSI, PKS)
Secara umum PDIP berhasil unggul di tiga provinsi, yakni Jawa Tengah, Bali dan Sulawesi Selatan. Adapun di Sumatera Selatan, persaingan antara Herman Deru - Mawardi Yahya dan Dodi Reza Alex - M Giri Ramanda Nazaputra masih berlangsung sengit. Charta Politika menempatkan kedua paslon di posisi sama dengan perolehan sekitar 33% suara.
+++15:15 +++
Koalisi PDIP Genggam Erat Bali
Dengan hasil pengumpulan data melebihi 96%, SMRC menempatkan paslon I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang diusung koalisi PDIP, Hanura, PKB dan PAN di urutan teratas dan mendapat proyeksi suara terbanyak dengan 58.29%.
Sementara paslon IB Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta hanya mendapat 41.71%, meski mengantongi dukungan mayoritas di DPRD, antara lain Golkar, PKS, Gerindra, PBB dan Partai Demokrat.
Simak hasil penghitungan cepat versi empat lembaga survei, SMRC, Indobarometer, LSI dan Charta Politika di laman Pilkada Detik.com
+++ 15:00 +++
Jawa Tengah dalam Cengkraman Ganjar?
Hasil penghitungan cepat SMRC menyebut pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yassin menduduki urutan pertama dengan perolehan suara 59,7% berbanding 40,3% untuk pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziyah. Jumlah tersebut merupakan hasil pengumpulan data yang telah melebihi 87%.
Hasil serupa juga dicatat Indobarometer yang telah mengantongi 83% sampel suara. Menurut lembaga tersebut Ganjar-Yasin mendapat 57%, sementara Sudirman-Ida memperoleh 42,8% suara.
+++ 14:30 +++
Pilkada Rasa Alam Baka
Di tengah suasana serius Pilkada, sejumlah TPS memilih menghibur pemilih dengan berbagai cara. Salah satunya adalah sebuah TPS di Semarang yang menghias diri layaknya film horor. Selain penampakan boneka yang menyerupai mahluk halus, TPS ini juga menempatkan keranda jenazah dan miniatur kuburan di dekat bilik pencoblosan.
Kepada Tribunnews Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 7, Bruno Krisyanto, mengaku gagasan tersebut sengaja dibuat sebagai hiburan. "Konsepnya memang dibikin horor dan menyeramkan, biar kelihatan unik," katanya.
+++14:00 +++
Jawa Barat antara Emil dan Sudrajat
Pasangan calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum dan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu sementara ini menempati peringkat teratas menyusul hasil penghitungan cepat berbagai lembaga survey. Menurut SMRC yang telah menghitung 17,25% sampel suara, Sudrajat-Syaikhu mendapat suara terbanyak dengan perolehan 31,50%. Hasil serupa dibukukan Indobarometer.
Sebaliknya LSI menempatkan Ridwan Kamil dan UU Ruzhanul Ulum di urutan pertama dengan perolehan 31,52% suara. Data yang telah terkumpul oleh LSI mendekati 30%. Hasil serupa dicatat Charta Politika, meski baru mengumpulkan data suara sebanyak 13,3%.
Sumber: Detik.com
+++ 13:30 +++
Gelombang pertama hasil penghitungan cepat mulai bermunculan, meski jumlah sampel yang masuk masih tergolong rendah. Di Jawa Tengah misalnya lembaga survey Saiful Mudjani Research Centre (SMRC) mengunggulkan pasangan Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno yang mendapat 59,44% suara, sementara Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak mendapat 40,56%. Namun data yang masuk baru berjumlah 0,25%
Hasil serupa dicatat lingkaran Survey Indonesia yang menempatkan Gus Ipul-Puti di urutan pertama dengan 46,71% dan Khofifah-Emil dengan 43,29%. Data yang dihitung juga berjumlah kecil, yakni 0.50%
Sumber: Detik.com
+++ 13:00 +++
Hingga pukul 13:00 WIB penduduk di 171 daerah pemilihan berhak menentukan pilihan sebelum TPS resmi ditutup. Berbagai tokoh politik nasional ikut meramaikan Pilkada rasa Pilpres ini dengan mencoblos secara simbolik di daerahnya masing-masing. Prabowo Subianto misalnya mencoblos di Bogor. Sementara keluarga Presiden Joko Widodo pulang ke Solo buat memberikan suara.
+++ 10:00 +++
Presiden Joko Widodo menghimbau agar masyarakat ikut menyukseskan Pilkada Serentak 2018 dengan menjaga ketertiban dan persatuan. Presiden dikabarkan memantau jalannya Pilkada dari kediamannya di Istana Bogor. Menurut Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, Jokowi sendiri tidak berpartisipasi dalam Pilkada Serentak lantaran memiliki KTP DKI Jakarta.
Simak pesan Jokowi untuk para pemilih berikut:
+++ 09:00 +++
Di luar negeri sejumlah media internasional menempatkan Pilkada kali ini sebagai ujian politik bagi Jokowi. Bloomberg misalnya menyebut Pilkada di Jawa Barat menjadi tantangan terbesar. Provinsi yang memiliki jumlah pemilih tetap hampir 30 juta orang itu juga mencatat salah satu tingkat pengangguran paling tinggi di Indonesia, yakni 8,13%. Sementara rata-rata nasional berada jauh di bawah, yakni 5,13%.
Hal ini, tulis Bloomberg, bisa membuat rencana Joko Widodo menduduki Istana Negara untuk masa jabatan kedua menjadi lebih rumit. "Siapapun yang memenangkan Jawa Barat, akan mendapat momentum kuat jelang Pilpres 2019," tulis media asal Amerika Serikat tersebut.
Simak laporannya lewat tautan berikut: Bloomberg