Longsor Salju di Everest Tewaskan 12 Pemandu
18 April 2014
Longsor paling mematikan sejak nyaris satu dekade itu menyapu rute paling populer menuju puncak gunung Everest. Sejauh ini 12 pemandu dinyatakan tewas, sementara tiga mengalami luka-luka dan lima lainnya masih berstatus hilang, kata Dipendra Paudel dari Kementrian Pariwisata.
Tragedi tersebut terjadi di akhir musim mendaki di Nepal. Ratusan pendaki asing dan pemandu lokal membanjiri kamp peristirahatan untuk melanjutkan perjalanan ke puncak Everest di ketinggian 8850 meter.
Longsor menyergap para pendaki ketika mereka masih berada di sekitar kaki gunung, antara kamp 1 dan kamp utama, Jumat pagi (18/4). Helikopter dan tim pencari sudah diturunkan ke lokasi kejadian untuk menemukan korban yang selamat
Pendaki Perbesar Risiko
Lebih dari 4.000 pendaki sudah memuncaki Everest sejak awal pendakian yang dilakukan oleh Sir Edmund Hillary dan pemandunya asal Nepal, Tenzing Norgay tahun 1953 lalu. Rute yang mereka gunakan adalah rute yang terkena sapuan longsor salju.
Sejauh ini gunung Everest telah menelan 250 korban jiwa. Musim ini Kementrian Pariwisata telah mengeluarkan izin pendakian kepada 334 pendaki asing untuk memuncaki gunung Everest musim ini. Nepal berencana mengurangi biaya perizinan kendati banyak pihak khawatir, langkah tersebut akan mengundang lebih banyak pendaki dan meningkatkan risiko kematian.
Secara kasar, 334 pendaki asing bakal ditemani oleh pemandu dalam jumlah yang relatif sama. Mereka bertugas membuka jalan dengan memasang tali pengaman dan menyiapkan kamp peristirahatan.
Musim pendakian biasanya berakhir pada bulan Mai ketika musim hujan membawa angin dan awan ke puncak Everest. Kondisi semacam itu membuat upaya pendakian nyaris mustahil.
rzn/ml (dpa,rtr)