LSM Tak Puas Terhadap Rencana Sasaran Milenium Baru Pasca 2015
7 Juni 2013Setelah agenda pembangunan itu dipresentasikan dalam Panel Tingkat Tinggi PBB, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan rencana baru itu adalah "awal dari sebuah perjalanan sejarah."
Laporan para pakar panel tersebut menguraikan total 12 sasaran baru. Pada tahun 2030 nanti, targetnya adalah penghapusan kemiskinan dan pencegahan kematian pada bayi dan anak-anak di bawah usia lima tahun. Kekerasan terhadap perempuan juga harus dihapuskan dan akses terhadap air minum yang aman dan sanitasi harus dijamin. Akses pada pendidikan dasar juga harus menjadi kewajiban.
Sementara isu lingkungan dan ekonomi akan menjadi sasaran tambahan. Pengadaan energi terbarukan harus dua kali lipat dan efisiensi energi perlu dikampanyekan. Pemanasan global perlu dibatasi maksimal dua derajat celsius, sementara ada rencana baru untuk memastikan perusahaan besar membayar pajak mereka.
Penanganan Pengentasan Kemiskinan Tidak Benar
Tapi para pengritisi menyadari bahwa sasaran pembangunan di bidang pengurangan kemiskinan, gagal menganalisa akar penyebab kemiskinan.
Kepala organisasi non pemerintah Jerman LSM Welthungerhilfe, Wolfgang Jamann, prihatin dengan rencana itu: "Kita perlu ekonomi yang lebih fokus pada penciptaan lapangan kerja, bukan hanya mendapatkan keuntungan," katanya. Permasalahan yang ada, seperti kondisi perdagangan yang tidak adil atau sistem ekonomi yang mengambil keuntungan dari kaum miskin di dunia, tidak cukup dipersoalkan dalam laporan.
Direktur pengembangan kebijakan di Organisasi Waligereja Jerman 'Kerjasama Pembangunan (MISEREOR) Klaus Schilder mengritisi, "Agenda ini tidak mampu melewati fokus pertumbuhan." katanya.
"Kita harus berangkat dari pertumbuhan berkelanjutan dan meningkatkan efisiensi. Apa yang kita butuhkan untuk mencapai adalah pengurangan pertumbuhan. Kami benar-benar harus mempertimbangkan batas ekosistem kita."
Peran Jerman
Pada tahun 2030 tidak boleh ada yang hidup dengan penghasilan kurang dari 12 ribu rupiah per hari, demikian menurut laporan tersebut. Wakil menteri untuk pembangunan Jerman, Hans-Jürgen Beerfeltz memandang agenda itu sebagai kesempatan baru.
"Bersama dengan trio baru pemerintahan, bisnis dan masyarakat sipil, kita akan mencapai itu," kata Beerfeltz.
Ia juga mengatakan bahwa Jerman, donor terbesar kedua di dunia telah memainkan peran sebagai pelopor dalam menghubungkan tujuan pembangunan dengan ekonomi pasar. Banyak aspek tersebut yang dimasukkan ke dalam agenda baru.
Mengambil Tanggung Jawab
Sejauh ini, yang diutamakan tercantum dalam sasaran pembangunan milenium (MDG) sebagai donor adalah negara-negara industri. Tapi, dari tahun 2015, semua negara harus bertanggung jawab sebagai bagian dari kemitraan global yang baru, demikian tertera dalam rencana agenda itu.
Pada bulan September, Majelis Umum PBB akan memberikan suara pada target pembangunan baru pasca 2015. Klaus Schilder dari MISEREOR berharap aspek agenda akan diubah dan dipublikasikan ulang sehingga masyarakat internasional dapat menyepakati berbagai tujuan yang lebih luas.
Menurut Schilder, jika perubahan tidak dilakukan, tujuan untuk menyingkirkan kemiskinan dalam satu generasi akan tetap belum direalisasi.