Malaysia Berkabung Sambut Jenazah Korban MH17
22 Agustus 2014Mengheningkan cipta di seluruh negeri berpenduduk 28 juta jiwa itu dimulai pukul 10:55 waktu setempat, sekitar satu jam setelah mendaratnya pesawat Malaysia Airlines yang membawa 20 jenazah warganya yang tewas dalam tragedi MH17 yang diduga jatuh akibat ditembak oleh rudal di kawasan bergolak Ukraina
Raja Malaysia Abdul Halim Mu'adzam Shah, Perdana Menteri Najib Razak serta para pejabat tinggi lainnya ikut menerima peti mati dalam sebuah upacara khidmat di bandara internasional Kuala Lumpur.
Bendera-bendera dikibarkan setengah tiang di seluruh negeri dan pemerintah sebelumnya telah meminta warga untuk menahan diri tidak melaksanakan kegiatan meriah, dan mengenakan pakaian hitam untuk menghormati para korban.
Puluhan awak kabin dan pilot Malaysia Airlines berkumpul dan ikut menyambut peti mati dengan seragam biru sambil memegang bendera Malaysia serta bunga untuk menghormati rekan-rekan mereka yang ikut menjadi korban.
Shazly, 40, seorang pramugari mengenang sahabatnya Nur Shazana Mohamed Salleh. Mereka bergabung dengan maskapai itu pada saat bersamaan di 2004, dan sejak itu berteman.
Hidup harus terus berlanjut
“Ia gadis yang sangat periang. Ia sangat mencintai pekerjaannya. Ia sangat dekat dengan semua teman-temannya,” kata dia.
“Hidup harus terus berlanjut, meski sangat sulit bagi kami untuk menerima apa yang terjadi pada maskapai kami. Mereka adalah kawan-kawan kami.“
43 warga Malaysia tewas termasuk diantaranya 15 kru pesawat.
Seluruh kru dan penumpang berjumlah 298 orang yang berada di pesawat yang terbang dari Kuala Lumpur dengan tujuan Amserdam itu tewas, 193 diantaranya berkewarganegaraan Belanda.
Barat menuduh kelompok pemberontak Ukraina yang didukung Rusia sebagai pelaku penembakan. Sementara Moskow menyalahkan Ukraina atas tragedi ini. (Baca: Penembakan MH17 Bisa Menjadi Kasus Kejahatan Perang)
ab/vlz (afp,ap,rtr)