Memburu Simbol Pemimpin Komunis Cina
Mao Zedong merupakan tokoh Partai Komunis Cina yang sangat berpengaruh & kontroversial. Sementara di Indonesia simbol komunisme diburu untuk dimusnahkan, turis & kolektor memburu berbagai barang bersimbol Mao.
Poster dimana-mana
Saat berlangsung Revolusi Kebudayaan di Cina (1966-1976), poster-poster semacam ini tersebar. Saat itu, rakyat Cina mendambakan ‘era baru‘ dan ‘manusia baru‘. Zaman berganti, poster-poster sejenis ini masih bertebaran. Mao, penggerak Revolusi Kebudayaan, lahir dari keluarga petani miskin di Hunan, Cina tahun 1893. Ia menjadi pemimpin revolusi Cina dan kemudian pemimpin tertinggi RRC.
Bros dan selebaran
Revolusi Kebudayaan menjadi gerakan radikal generasi muda dalam kapitalisme, intelektual dan haluan kanan. Bagi yang ingin menjadi seorang revolusioner sejati, berada di Mao, mereka menunjukkannya dengan mengenakan setelan Mao yang sederhana dilengkapi lencana bergambar Mao. Setelan Mao ini juga dianggap sebagai bentuk ketiadaan kelas. Gambar-gambar Mao menjadi simbol revolusi.
Buku Mao dalam berbagai bahasa
Mesin propaganda dari Revolusi Kebudayaan menghasilkan jutaan eksemplar "Buku Kecil Merah" yang berisi kata-kata yang diungkapkan Mao. Buku-buku kecil ini dianggap ‘lentera merah’ dan ‘hati merah’ yang menyinari kaum proletar, sehingga menjadi ‘garis merah’ yang diikuti di dunia.
Mao di setiap rak
Poster, tombol dan buku tidak cukup, bahkan ratusan ribu patung-patung setengah badannyapun diproduksi. Para pengikutnya meyakini bahwa kebijakannya telah mengubah negara tirai bambu itu dari masyarakat agraris menjadi kekuatan dunia. Filsuf ini juga dikenal sebagai penyair dan tokoh visioner. Meskipun terus diperdebatkan bahwa kebijakannya mengakibatkan kematian massal.
Mao ada di mana-mana
Patung setengah badan pun tak cukup, maka dari bahan porselen, dibuat pula patung utuh Mao – bahkan ada yang sebesar ukuran aslinya.
Koleksi populer
Revolusi Kebudayaan sudah setengah abad berlalu. Saat itu, sebagian masyarakat mengalami masa-masa waktu traumatis. Namun bagi kolektor, masa-masa yang dikira sebagai pembaruan ini menjadi sumber sukacita tanpa batas.
Bisnis menguntungkan
Para agen penjualan di Beijing tahu bahwa menjual poster dan majalah lama dari periode Revolusi Kebudayaan untuk kolektor dan wisatawan dari Barat sangatlah menguntungkan.