Mengunjungi Unit Pengelolaan Sampah dengan Mesin Musayama di Tangerang Selatan
Setiap harinya Abu & Co menerima 15 ton kiriman sampah dari 10.000 rumah tangga. Dengan mesin Musayama, pengolahan sampah dapat dilakukan dengan cepat dan menghasilkan produk bernilai guna.
Pengangkutan dari rumah warga
Enam pemuda bekerja keras memilah sampah. Belum satu gunungan selesai, tambahan sampah lain pun datang. Sayangnya sampah-sampah ini sama sekali tidak terpilah dari rumah tangga, perlu usaha ekstra untuk memilahnya. Ada area khusus plastik, ada gelas-gelas, ada juga sampah rumah tangga yang sudah mulai membusuk. Kesadaran memilah sampah warga masih sangat rendah.
Penampungan sampah organik
Di sisi lain, ada tempat penampungan sampah dari bedeng bambu. Bedeng itu tempat membuang sampah-sampah organik yang baik untuk dijadikan pupuk. Di lain sisi ada juga ruang luas tempat plastik terkumpul. Kelak plastik ini akan diberikan pada industri untuk diolah jadi kebutuhan rumah tangga lainnya.
Ruang tunggu pembakaran
Proses pembakaran menghasilkan bahan bakar cair, gas, arang dan asap. Debu asap disaring dengan alat pengumpul debu. Asap dibersihkan dengan mesin pencuci asap. Selama pembakaran terjadi proses pirolisis, dimana material mentah mengalami pemecahan struktur kimia. Proses pirolisis menghasilkan asap cair yang bisa diolah jadi bahan pengawet makanan dan insektisida alami.
Gas hasil pembakaran
Gas metana hasil pembakaran dapat digunakan sebagai sumber energi listrik penggerak genset. Namun gas ini perlu didinginkan terlebih dahulu sehingga berubah menjadi gas cair siap pakai. Pemanfaatan gas ini masih dalam tahap pengembangan.
Kolaborasi ayah dan anak
Lama berkecimpung dalam dunia pengelolaan sampah, Kemal Pasya dan Fatahillah Pasya yakin sistem pengelolaan sampah unit kecil mereka dapat mengatasi persoalan tempat pembuangan akhir sampah yang kekurangan kapasitas. Kemal-Fatahillah pun menunjukkan produk lain Musayama yakni asap cair dan arang. “Aman ini untuk barbeque-an (memanggang makanan-Red),” jelas Kemal.