Merkel Tolak "Utang Bersama"
25 November 2011Jerman dan Perancis bergerak menuju yang disebut "uni fiskal". Pengertian baru yang belum lama ini disebut Kanselir Jerman, Angela Merkel, menggambarkan sebuah penyatuan nilai mata uang, di mana kebijakan anggaran negara anggota zona Euro dipadukan, terutama untuk memperkuat disiplin dalam pelaksanaan anggaran negara masing-masing. Pada perdebatan mengenai anggaran pemerintah di parlemen Jerman, Bundestag pekan ini, Merkel kemudian mengatakan, ia juga mempertimbangkan harmonisasi berbagai unsur, misalnya terkait peraturan kerja, usia pensiun atau peraturan perpajakan. Dalam kaitan ini Merkel menyinggung bahwa hingga tahun 2013 Jerman dan Perancis akan merumuskan peraturan pajak perusahaan bersama.
Menteri Keuangan Jerman, Wolfgang Schäuble mengatakan di parlemen hari Jumat (25/11), dalam waktu yang dekat akan dibicarakan "dasar-dasar uni fiskal bagi zona Euro", sedapatnya 9 Desember mendatang pada pertemuan para pemimpin pemerintahan negara zona Euro. Melaluinya diharapkan agar perjanjian stabilitas dan pertumbuhan Eropa dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Negara-negara anggota antara lain harus waspada bahwa bila terlalu banyak menumpuk utang, sanksi otomotatis akan diberlakukan.
Merkel dan Schäuble menolak "utang bersama"
"Kita menaati peraturan, dan bila semua negeri menaatinya, penyebab krisis utang negara akan dapat disingkirkan dalam waktu dekat." Demikian dijelaskan Schäuble saat pengesahan anggaran pemerintah Jerman untuk tahun 2012 di parlemen. Schäuble menegaskan yang sebelumnya dinyatakan Kanselir Merkel setelah pembicaraan dengan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Perdana Menteri Italia, Mario Monti di Strassburg, yaitu tetap menolak keterlibatan tanpa batas dari Bank Sentral Eropa sebagai pendana negara dan penerbitan obligasi Eropa, Euro bond.
Partai Hijau lihat penolakan Euro bond sebagai taktik
Namun pemimpin fraksi oposisi, Partai Hijau, Jürgen Trittin menyatakan bahwa penolakan Merkel itu hanya merupakan langkah taktik untuk perundingan perubahan perjanjian Eropa. Partai Kiri dan sejumlah anggota partai sosial demokrat SPD menginginkan diterbitkannya obligasi Euro, sementara koalisi pemerintah dari Uni Kristen dan partai liberal (CDU, CSU dan FDP) menolaknya. Namun harian "Financial Times Deutschland“ dan "Tagesspiegel“ melaporkan terjadinya perpecahan mengenai isu tersebut, terutama di kubu uni konservatif.
Bernd Gräßler/Christa Saloh
Editor: Ayu Purwaningsih