100910 Merkel Annan MDGs
14 September 2010Lima tahun lagi waktu tersisa untuk mencapai delapan sasaran pembangunan milienium. Berdasarkan laporan sementara dari Sekjen PBB Ban Ki Moon, sepertinya sasaran tersebut tidak akan bisa tercapai tepat waktu. Memang ada kemajuan yang terjadi, seperti dalam perang melawan AIDS dan malaria, serta akses memperoleh air minum bersih pun membaik. Tetapi ada juga kemunduran yang dramatis.
Jumlah warga dunia yang kelaparan semenjak tahun 2000 tidak bertambah dan tidak berkurang. Mantan Sekjen PBB Kofi Annan tidak puas dengan hasil tersebut. "Dalam sidang umum, harus dipikirkan cara mempercepat proses ini, supaya sebanyak mungkin negara yang mencapai sasaran milienium dalam lima tahun ke depan. Jika ini tidak tercapai, mereka tidak boleh menyerah begitu saja. Sasaran milenium penting untuk mencari sebuah strategi bagaimana kelanjutannya setelah 2015.“
Ini juga diinginkan oleh Ban Ki Moon, yang menjabat sekretaris jendral PBB saat ini. Sebuah rencana yang berfokus pada perwujudan sasaran yang sesuai dengan target waktu. Salah satu aspek rencana tersebut adalah bantuan berkesinambungan. Dan Kanselir Jerman Merkel berbicara tentang perubahan "paradigma“. "Beralih dari yang disebut sebagai industri bantuan menjadi kemampuan warga di negara penerima bantuan untuk mandiri. Artinya, mewujudkan kelas menengah, membantu pengusaha swasta juga di daerah pedesaan. Jadi, bantuan harus dalam wujud yang kelaknya bisa membantu mereka berdiri sendiri supaya ketergantungan hilang dengan sendirinya.“
Dalam beberapa dekade terakhir, penyaluran bantuan keuangan telah menunjukkan bahwa uang hanya bisa menutup sebagian dari kebutuhan darurat dan tidak lebih dari itu. Negara-negara industri juga masih jauh dari target yang ingin mereka capai. Mereka tadinya bersedia menyalurkan uang lebih banyak bagi bantuan pembangunan dan berjanji menyediakan 0,51 persen produk domestik brutto. Tapi target itu belum tercapai, termasuk di Jerman. Dari 0,51 persen produk domestik bruto yang dijanjikan, hanya 0,4 persen yang disalurkan.
Bagi kanselir Angela Merkel yang akan berangkat ke New York, Amerika Serikat, setelah perundingan anggaran rumah tangga di parlemen Jerman Bundestag, penambahan uang bantuan saat ini tidak termasuk dalam agenda pembicaraan. "Uang penting dan karena itu saya sekali lagi menegaskan: walaupun tengah terjadi krisis keuangan, Jerman tidak akan mengurangi pemberian dana pembangunan. Tetapi masalah ini juga menyangkut bagaimana cara penggunaan uang tersebut. Ini hanya bisa terjadi dengan adanya kerjasama antara negara donor dengan negara penerima bantuan.”
Negara penerima bantuan harus menampilkan struktur bagi penggunaan uang melalui pengelolaan pemerintahan yang baik. Negara donor seperti Jerman sebaiknya meningkatkan efisiensi bantuan daripada menambah jumlah uang bantuan. Demikian penegasan Merkel tentang politik pembangunannya. Ini pun telah disepakati dengan Menteri Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi Jerman Dirk Niebel yang akan mendampingi Merkel dalam sidang umum PBB di New York minggu depan.
Nina Werkhäuser/Vidi Legowo-Zipperer
Editor: Hendra Pasuhuk