Militan Islam Filipina Rencanakan Serangan Besar
7 Juni 2017Militer Filipina mengungkap rencana awal kelompok militan Islam yang ingin "menebar teror" dan gelombang kekerasan untuk menguasai Marawi. "Ada rencana yang lebih besar dan lebih maut," kata jurubicara militer Restituto Padilla.
Dugaan serupa diungkapkan Senator JV Ejercito. "Sangat jelas bahwa para teroris, grup Maute, ingin membebaskan Marawi dari Republik," ujarnya kepada Reuters. Menurut bukti video yang ditemukan militer, rencana serangan besar-besaran tersebut sedianya akan dilaksanakan pada 23 Mei silam. "Ini sudah menjadi pemberontakan dan ancaman terhadap keamanan nasional," ujarnya.
Kantor Berita Associated Press adalah yang pertama melaporkan tentang keberadaan video tersebut. Di dalamnya Isnon Hapilon, Emir Islamic State di Asia Tenggara, berniat menyandera murid sekolah, menutup jalan kota dan merebut jalan bebas hambatan.
Kepala Staf Angkatan Darat Jendral Eduaro Año mengatakan, kelompok militan berupaya memecah "wilayah teritorial Filipina dengan menduduki Marawi dan membangun pemerintahan atau negara Islam."
Sebelumnya militer menemukan gudang senjata dan cadangan uang yang ditinggalkan kelompok militan. Pemerintah FIlipina meyakini mereka mulai menarik mundur kekuatannya dari pusat kota Marawi untuk melancarkan perang gerilya.
Sejauh ini operasi pembebasan Marawi oleh militer Filipina mendapat perlawanan sengit kaum militan yang diduga menyandera ratusan warga sipil untuk digunakan sebagai tameng hidup. Hingga kini sebanyak 134 gerilayawan berhasil dibunuh. Sementara pihak militer kehilangan 39 serdadu. Pemerintah Filipina mengklaim korban sipil berkisar antara 20 hingga 38 orang.
rzn/yf (rtr,afp)