Militer Filipina: 8 Militan Asing Tewas di Marawi
1 Juni 2017Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana hari Kamis (1/6) mengatakan dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan di televisi, beberapa warga Indonesia dan Malaysia serta seorang warga Cehnya dan seorang asal Yaman tewas dalam pertempuran jalanan.
Puluhan militan asing diduga ikut bertempur bersama sekitar 500 militan pro ISIS yang menduduki kota Marawi di Pulau Mindanao, Filipina selatan. Mereka berasal dari Indonesia, Malaysia, Chehnya dan negara-negara Arab.
Delfin Lorenzana menerangkan, ada 25 militan lain yang tewas dan diidentifikasi sebagai warga Filipina. Sejak awal konflik minggu yang lalu, tercatat sudah 120 militan pro ISIS yang tewas. Presiden Rodrigo Duterte telah mendeklarasikan situasi darurat untuk seluruh kawasan Mindanao dan mengerahkan militer dengan dukungan pesawat dan helikopter tempur.
Pihak militer menerangkan, 11 serdadu Filipina tewas dan tujuh lainnya luka-luka ketika pesawat militer keliru membom posisi militan di kota Marawi dan menyasar para serdadu.
Jet tempur tipe Marchetti S-211 itu menjatuhkan bom di posisi-posisi militan di Marawi haru Rabu (31/5), namun sebuah bom mengenai satuan tentara pemerintah yang berada dekat lokasi dan sedang terlibat dalam pertempuran sengit, kata jurubicara militer Brigadir Jendral Restituto Padilla.
Dia mengatakan, jet tempur itu sebelumnya sudah melakukan tiga kali pemboman dan berhasil menghancurkan posisi lawan, sebelum kemudian keliru membom posisi pasukan sendiri. Para militan bersembunyi di rumah-rumah dan gedung-gedung dan mencoba melibatkan pasukan pemerintah adalam pertempuran jarak dekat, tambahnya.
Pihak militer kini sedang melakukan investigasi, bagaimana insiden itu bisa terjadi. Namun situasi di lapangan memang cukup rumit, sekalipun militer memiliki persenjataan dan personel yang cukup, kata Restituto Padilla.
"Sekalipun ada prosedur ketat yang diikuti, hal seperti ini bisa saja terjadi, bahkan pada pasukan militer terbaik, ini kasus friendly fire yang mengenai pasukan sendiri," kata Padilla kepada kantor berita AP.
Dia mengatakan, Kepala Staf Militer Jendral Eduardo Ano telah menginstruksikan agar dilakukan investigasi. Namun pasukan pemerintah tetap akan melanjutkan operasi militernya dengan dukungan 30 pesawat dan helikopter tempur untuk menggempur posisi militan.
Sejauh ini, tercatat sedikitnya 25 serdadu dan lima polisi tewas dalam konflik di Marawi.
hp/ap (ap, rtr)