Monti Ditugasi Bentuk Pemerintahan Baru
14 November 2011Kepala pemerintahan Italia mendatang, Mario Monti menanggapi penugasan dari presiden Napolitano dengan pernyataan pendek namun tegas. “Saya menerima tugas ini dengan tanggung jawab besar, dan menyadarinya sebagai pengabdian bagi negara. Di saat Italia dalam kesulitan besar, juga karena keseimbangan Eropa dan global mengalami gangguan. Negara ini harus menang, menghadapi mereka yang menuntut kita membayar uang tebusan.“
Sebuah kritik tajam namun realistis terhadap pasar keuangan, yang termotivasi akibat politik mengulur waktu dari pemerintahan Silvio Berlusconi. Politik itu memberikan kontribusi bagi terpuruknya Italia ke dalam krisis.
Ajukan Syarat
Mario Monti, pakar ekonomi berusia 68 tahun itu menerima penugasan dengan mengajukan persyaratan. Mula-mula ia akan melihat, apakah mampu membentuk sebuah pemerintahan, dalam arti sebuah kabinet yang memiliki kapasitas memadai. Kabinet akan dirampingkan secara radikal. Jabatan puncak di kementrian penting akan diisi oleh pakar independen.
Akan tetapi, Monti sendiri menilai, nama-nama yang saat ini beredar, sebagai fantasi. Ia juga tidak mau ditekan dan diburu waktu. Ia akan melakukan pembicaraan dengan teliti. Baru setelah itu ia akan mempertimbangkannya. Walaupun demikian disebutkan, komposisi pemerintahan baru akan diperkenalkan pekan ini juga.
Monti mengungkapkan tugas utamanya : “Upaya kami terutama penyehatan keuangan. Kami hendak membuka kembali jalan bagi pertumbuhan, dengan perhatian lebih besar pada keseimbangan sosial. Dalam hal ini, kami berutang pada anak cucu. Kami harus memberikan masa depan yang kokoh yang bermartabat serta penuh harapan.“
Periode Ketidak Pastian
Italia akan menghadapi masa-masa amat berat. Pajak pemilikan lahan dan harta benda akan kembali diberlakukan. Aturan pensiun akan terus diperketat, juga akan dilakukan perubahan dalam aturan perlindungan pemutusan hubungan kerja. Artinya, Italia akan memasuki periode ketidak pastian, di mana juga diperhitungkan akan marak aksi pemogokan.
Presiden Napolitano, yang mampu membuktikan dirinya sebagai negarawan tangguh, menepis semua keraguan, dengan menjelaskan mengapa ia menolak pemilu baru pada saat ini serta menetapkan sebuah pemerintahan transisi. “Kini masalahnya bukan membatalkan hasil pemilu 2008, atau menilai rendah reformasi demokrasi, atau juga menghapus persaingan bebas dalam pemilu. Kami membentuk sebuah pemerintahan baru, dengan dukungan semua kekuatan poltik, karena kondisi darurat aktual sektor keuangan dan ekonomi menuntut hal itu,“ ujarnya
Untuk menepis semua keraguan, Napolitano hari Minggu (13/11) malam kembali menegaskan, Italia dalam waktu lima setengah bulan ke depan, harus membuat utang baru senilai 200 milyar Euro lewat pasar keuangan. Karena itu amat penting, bagi presiden untuk mencegah kosongnya kekuasaan pemerintahan. Pernyataan Napolitano itu juga dilontarkan, menanggapi pesan video mantan PM Silvio Berlusconi, yang pada prinsipnya menyatakan tidak akan menyerah.
Stefan Troendle/Agus Setiawan
Editor :Vidi Legowo-Zipperer